Jakarta, difanews.com – Edgar Berlanga (16-0-0, 16 KO), penantang kelas menengah super yang secara spektakuler mencatat kemenangan KO ronde 1 di 16 pertarungannya, akan berjumpa Demond Nicholson, 24 April.
Sanggupkah Nicholson menghindari kekalahakan KO ronde 1? Atau apakah ia akan jadi yang ke-17?
Sebagaimana dilaporkan The Athletic, Nicholson (23-3-1, 20 KO), 28 tahun, akan jadi lawan Berlanga.
Dibandingkan lawan-lawan sebelumnya, Nicholson bisa dikatakan petinju pertama dengan pukulan keras (20 kali menang KO) yang pernah dihadapi Berlanga. Menarik untuk melihat sejauh mana Berlanga bisa tahan dari pukulan-pukulan Nicholson, petinju asal Laurel, Maryland.
Menurut perhitungan, jika Berlanga, 23 tahun asal Puerto Rico tak bisa segera menyudahi perlawanan Nicholson, yang tak masuk 15 Besar di 4 badan tinju dunia, ia akan berada pada situasi sulit.
Berlanga terakhir menghentikan Ulises Sierra di menit 2:41 ronde 1 di MGM Grand, Las Vegas, AS, 12 Desember 2020.
Sementara Nicholson, menang angka split di duél terakhirnya melawan journeyman Mike Guy (12-6-1, 5 KO), Februari 2020.
Sepanjang kariér 8 tahunnya, Nicholson dua kali kalah KO. Ia menyerah TKO ronde 7 dari Jesse Hart pada 2018, dan ronde 6 dari Lekan Byfield pada 2014.
Top Rank sendiri nampaknya cukup berhati-hati atas kariér Berlanga, petinju Puerto Rico yang menetap di New York. Pasalnya, meski mencetak kemenangan-kemenangan spektakuler, Berlanga tak punya latar belakang Olimpiade seperti kebanyakan petinju tenar lainnya. Rekor KO Berlanga tak serta-merta membuat pertarungannya menjual.
Tapi, Berlanga, peringkat 5 WBA dan 8 WBO, menjadi salah satu ancaman serius bagi siapa pun di kelas menengah super saat ini.