Kopi Liberika Meranti, Punya Cita Rasa Cokelat & Nangka

Jakarta, difanews.com — Desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, adalah salah satu wilayah terpencil Indonesia yang memiliki varietas kopi liberika yang unik.
Untuk mencapai tempat ini dari Batam perjalanan ditempuh sekitar 3,5 jam menggunakan kapal menuju Selat Panjang. Tiba di Selat Panjang perjalanan dilanjutkan menyeberang ke Peranggas melalui dermaga Selat Air Hitam selama 15 menit.
Dari Peranggas butuh waktu 1,5 jam menuju Kedaburapat. Perjalanan hanya bisa ditempuh menggunakan sepeda motor menyusuri jalan semen selebar 1,5 meter.
Kopi liberika di sini tergolong unik, karena tumbuh di lahan gambut di dataran rendah pesisir pantai. Al Hakim, petani sekaligus pengepul kopi di Kedaburapat mengungkapkan Kopi Liberika Meranti memiliki citarasa unik buah nangka dan coklat.
Selain tumbuh di lahan gambut dan dataran rendah, biji kopi liberika ukurannya lebih besar dan memiliki kulit luar yang tebal dibandingkan jenis kopi robusta dan arabika.
Tak heran jika Al Hakim mengaku kopi liberika tak mudah diserang hama.
Al Hakim menambahkan Kopi Liberika Meranti sebagian besar diserap pasar Malaysia. Hanya saja kendala jumlah stok produksi menjadi tantangan di sana.
“Paling banyak kami bisa kirim 2 sampai 3 ton, untuk permintaan besar 20 ton atau per satu kontainer kami belum bisa memenuhi,” ujar Al Hakim.
Untuk menghasilkan kopi liberika yang unggul, Al Hakim menyosialisasikan petik buah merah pada petani kopi di Kedaburapat. Selain itu harga ceri kopi merah dihargai lebih tinggi dibanding yang tercampur ceri hijau.
“Petik buah merah tentunya juga akan menguntungkan petani, karena kami membeli buah merah dengan harga jauh lebih tinggi dibanding yang masih tercampur buah hijau,” tambah Al Hakim.
Kompas.com menemui pakar kopi sekaligus Q Grader dan SCA AST Trainer, Evani Jesslyn, yang pernah berkunjung ke Kedaburapat tiga tahun lalu di kedai kopi First Crack miliknya di Jakarta.
Evani Jesslyn berkempatan menyangrai biji kopi liberika yang kami bawa dari Kedaburapat. Menurut Evani setelah menyangrai dan menyeduh, ia cukup terkejut dengan kualitas Kopi Liberika Meranti saat ini dibandingkan tiga tahun lalu.
“Rasa Kopi Liberika Meranti ini cukup mengejutkan, ternyata rasanya cukup nyaman, dengan rasa buah-buahan, kacang, coklat dan di akhir ada rasa nangka. Dengan metode roasting slow roast atau sangrai lambat kita bisa mendevelop kopi ini dan meminimilkan rasa yang kurang diminati seperti rasa karet,“ ujar Evani.
Menurutnya kopi liberika dari Kepulauan Meranti saat ini kualitasnya jauh lebih bagus dibanding dengan kualitas 3 tahun lalu.