KesehatanNews

Kota Bogor Siap Antisipasi Pananggulangan Peningkatan Kasus Covid-19

KOTA BOGOR, difanews.com — Selain inspeksi mendadak (sidak) progres pembangunan Gedung RSUD Kota Bogor, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum juga memonitor kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menghadapi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bogor.

“Kalau diibaratkan pepatah, sedia payung sebelum hujan, jangan seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya. Alhamdulillah di Kota Bogor semuanya sudah siap, mulai nakes, sistem bahkan jalur-jalur khususnya jika ada pasien Covid-19, karena harus dibedakan dengan jalur pasien lain,” kata Uu, Rabu (9/11).

“Untuk anggaran pun sudah disiapkan, artinya apa yang diharapkan Pak Gubernur, di Kota Bogor semuanya sudah dipersiapkan.”

Di Jawa Barat, kasus Covid-19 mengalami kenaikan dua kali lipat. Kepada warga Jawa Barat, Uu menghimbau untuk tetap patuh menjalani protokol kesehatan dan berusaha mengantisipasi sejak dini.

Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan sidak ke fasilitas untuk penanganan Covid-19 di RSUD Kota Bogor yang dilaksanakan Wakil Gubernur Jawa Barat guna memastikan kesiapan Pemkot Bogor menghadapi segala kemungkinan dari gelombang ketiga Covid-19.

“Pemkot Bogor Insya Allah siap, baik dari segi anggaran dari APBD sudah dipersiapkan begitu juga dari BTT. Dari segi lain seperti tenaga kesehatan (nakes), sistem hingga oksigen sudah kita persiapkan. Sama dengan yang disampaikan Pak Wakil Gubernur, mudah-mudahan tidak terjadi,” ungkap Bima Arya.

Ia melaporkan saat ini ada 13 pasien Covid-19 yang secara umum kondisinya ringan atau sedang dan belum ada indikasi melebihi tingkat dari varian-varian virus sebelumnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyatakan sejauh ini belum bisa memastikan varian virus yang saat ini menyebabkan naiknya kasus Covid-19 di Kota Bogor.

Sejak satu hingga dua pekan terakhir ia mengakui memang ada peningkatan tetapi masih terkendali.

“Alhamdulillah masih terkendali. Kasus yang ada kategorinya ringan dan sedang. Kemarin ada 76 kasus, memang agak tinggi. Seminggu sebelumnya ada di angka 30 dan 10. Minggu sebelumnya ada di angka 15 hingga 16 (kasus),” kata Retno sapaannya.(Prokompim).***

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button