News

Pascajatuhnya Sriwijaya Air SJ182, Kemenhub Inspeksi 10 Maskapai Pemilik Boeing 737 Lawas

Jakarta, difanews.com — Kementerian Perhubungan sejak 11 Januari 2021 menginspeksi 10 perusahaan maskapai nasional pemilik pesawat Boeing 737 seri classic atau B737 300/400/500 setelah Sriwijaya Air SJ 182 mengalami kecelakaan di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

 “Hal ini biasa dilakukan di negara lain untuk tindakan pencegahan,” kata Adita Irawati, juru bicara Keemenhub kepada Tempo, Kamis (14/1/2021).

Sepuluh perusahaan maskapai telah menerima surat perintah inspeksi dari Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara atau DKPPU. Maskapai tersebut meliputi Sriwijaya Air, NAM Air, Travel Express Aviaton Services, Tri-MG Intra Asia Airlines, My Indo Airlines, Jayawijaya Dirgantara, Citilink Indonesia, Deraya Air, dan Cardig Air.

Inspeksi dilakukan untuk mencegah adanya masalah pada pesawat-pesawat lawas yang dapat mengakibatkan insiden fatal. Pemerintah sebagai otoritas penerbangan memiliki hak preventif untuk melakukan penyelidikan terhadap pesawat-pesawat pabrikan Amerika Serikat tersebut.

Adita mengatakan Kemenhub  tidak memerlukan izin otoritas penerbangan Amerika Serikat atau FAA untuk menggelar inspeksi. “Karena ini aksi preventif kepada pesawat tipe yang sama B737CL yang ada di Indonesia,” ujar Adita.

Berdasarkan surat DKPPU, pemeriksaan itu meliputi AD (airworthiness directives) compliance atau kepatuhan kelaikan udara, inspeksi rutin, dan major inspection dengan approved maintenance.

Pemeliharaan juga temasuk component replacement status atau status penggantian komponen, Corrosion Preventive Control Program (CPCP) atau program pengendalian pencegahan korosi, SSID, SIP, dan Emergency locator transmitter (ELT).

Di samping itu, inspeksi meliputi pengawasan kerusakan yang berulang atau monitoring repetitive defect, pelatihan pilot yang berkaitan dengan pencegahan cuaca dan upset recovery training, pemeriksaan kecakapan pilot, hingga waktu tugas kru.

Manager Safety Tri-Mg Intra Asia Airlines Yusri Supii mengatakan maskapainya turut menjalani inspeksi meski tidak bermain di layanan penumpang. Tri-Mg Intra Asia Airlines saat ini berfokus pada kargo.

Pada fase pertama, kata dia, maskapai hanya perlu menyerahkan dokumen rekaman penerbangan. “Jadi tak langsung pemeriksaan fisik,” ucapnya.

Boeing 737 Classic seri 300/400/500 diproduksi Boeing Co selama periode 1984 hingga 2000. Jumlah produksi yang tercatat sampai saat ini mencapai 1.998 unit. Adapun Boeing 737 SJ-182 milik Sriwijaya Air yang mengalami kecelakaan telah berusia 26 tahun.

Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 SJ182 jatuh di dekat Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu hilang kontak pukul 14.40 WIB.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 membawa 62 orang. Sebanyak 50 orang merupakan penumpang dan 12 lainnya adalah kru.

SUMBER

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button