Patrick Vieira Jadi Anak Durhaka, Permalukan Mantan Klubnya Sendiri, Arsenal
JAKARTA, difanews.com — Patrick Vieira pernah menjadi salah satu ikon Arsenal ketika ia merumput di Emirates Stadium musim 1996 hingga 2005. Tapi, kini, ia malah mempermalukan The Gunners setelah timnya, Crystal Palace menang 3-0 di Selhurst Park, Senin atau Selasa (5/4) dinihari WIB.
Buat Arsenal, kekalahan itu mengempaskan asa mereka untuk bertahan di posisi 4 Besar Premiership agar lolos ke Liga Champions musim depan.
Tottenham Hotspur berhasil melakukan lompat katak melewati Arsenal yang notabene sama-sama dari London, setelah Mikel Arteta gagal merespons permainan yang disuguhkan anak-anak Patrick Vieira.
Jean-Philippe Mateta dan Jordan Ayew membuat Eagles memegang kendali setelah 24 menit melalui golnya menit 16 dan 24, lalu penalti di babak kedua Woleh ilfried Zaha menambah skor yang pantas untuk tuan rumah, sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi tujuh pertandingan di semua kompetisi. Posisi Palace pun naik ke urutan kesembilan di klasemen liga.
Arsenal turun ke urutan kelima setelah kemenangan Spurs atas Newcastle, Ahad (3/4).
Gol di Selhurst Park diawali dengan tendangan bebas Gallagher disambut Joachim Andersen di tiang jauh, yang mengarahkan bola melintasi gawang sekaligus memberi Mateta peluang menanduk bola. Itu jadi gol gol keenam Mateta musim ini.
Gol itu disambut gembira publik Selhurst Park. Tapi, sebelum kegembiraan itu berakhir, delapan menit kemudian mereka harus bangkit lagi dari kursi mereka untuk meluapkan kegembiraan.
Andersen produced a trademark crossfield pass from the back and Ayew was able to control the ball before he bent his shot around goalkeeper Aaron Ramsdale and into the bottom corner.
Andersen menyodorkan umpan silang khas dari belakang dan Ayew mampu mengontrol bola sebelum ia melepaskan tembakannya ke gawang yang dijaga Aaron Ramsdale. Bola masuk ke sudut bawah.
Sundulan Gabriel yang terlambat adalah satu-satunya yang harus ditunjukkan Arsenal untuk 45 menit babak pertama.
Penampilan Arsenal membaik di babak kedua melalui Emile Smith Rowe dan Martin Odegaard. Namun, alih-alih memperkecil kekalahan, Arsenal malah kebobolan satu gol lagi melalui penalti Wilfried Zaha yang sempat ingin pindah ke Arsenal pada musim panas 2019.
Mereka harus membayar ketika Zaha yang sempat ingin pindah ke Emirates Stadium pada musim panas 2019 lalu, mengakhiri pertandingan pada menit ke-74.
Setelah memenangkan bola di dekat garis tengah, penyerang Pantai Gading itu menggiring bola melewati Gabriel namun dipotong Odegaard dari Norwegia di kotak penalti.
Referee Paul Tierney pointed to the penalty spot and Zaha did the rest to fire home his 11th goal of the season.
Wasit Paul Tierney menunjuk titik putih dan Zaha melakukan tugasnya dengan baik di menit 74 sekaligus menambah pundi-pundi golnya menjadi 11 musim ini.
Sebagai pemain, Vieira memang pernah mati-matian membela Arsenal. Tapi, sebagai manajer Palace sejak Juli 2021, ia juga harus mati-matian membawa klubnya tampil terbaik.*