JAKARTA, difanews.com — Warga Sukabumi patut bergembira, bangga dan bersyukur karena kini memiliki Alun-alun Sukabumi yang megah dan diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 8 Januari lalu.
Tapi, mereka juga harus punya jiwa dan rasa memiliki agar turut berpartisipasi merawat, memelihara, atau bahkan ikut menjaga keasrian alun-alun itu.
Sebab, baru-baru ini viral di media sosial video yang menampilkan euforia warga menghadiri pembukaan sejumlah fasilitas publik di Alun-alun Sukabumi, dengan cara-cara yang kurang etis dan tak layak dilakukan di ruang publik milik bersama.
Sebut, misalnya, membuang sampah sembarangan, membuat ruang-ruang yang mestinya sedap dipandang mata menjadi nampak kumuh, termasuk di Lapangan Merdeka.
Yang tak kalah memprihatinkan adalah bocah-bocah yang memanfaatkan kolam ikan di depan Masjid Agung Kota Sukabumi untuk mandi dan berenang sementara anggota keluarganya membiarkan saja.
Tak pelak jika Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi langsung meradang.
Melalui keterangan tertulis, Fahmi menyesalkan apa yang telah dilakukan oknum tak bertanggung jawab.
“Sangat menyesalkan euforia positif harus tercoreng dengan perilaku pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Berserakannya sampah di saat telah disediakannya banyak tempat sampah. Kolam ikan yang digunakan berenang serta mandi anak-anak yang dibiarkan oleh orang tuanya,” tulisnya.
Fahmi mempersilakan siapa pun untuk berkunjung ke Lapang Merdeka Alun-alun Sukabumi dengan catatan tetap menjaga kebersihan. Ruang terbuka itu bukan hanya milik pemerintah namun milik bersama dan harus dijaga bersama.
“Kami berharap warga dapat memanfaatkan Alun Alun dan Lapdek ini sebagai ruang terbuka publik untuk saling bersilaturahmi dan berbagi keceriaan yang tentunya harus senantiasa terus terjaga sesuai peruntukannya,” ucapnya lagi.
“Mari kita rawat bersama hasil pembangunan ini dengan tidak hanya mengandalkan aparat semata karena ini #SukabumiKita, milik kita bersama,” tegas Fahmi.
Alun-alun dan Lapangan Merdeka Kota Sukabumi direvitalisasi dengan total anggaran yang bersumber dari bantuan Provinsi Jabar untuk dua lokasi tersebut sebesar Rp22 miliar.
Alun-alun yang terintegrasi dengan Lapangan Merdeka dapat langsung dinikmati masyarakat dengan wajah yang lebih baik dari sebelumnya.
Selain menjadi ruang publik dan ekspresi budaya, masyarakat juga dapat berolahraga karena terdapat lintasan lari, lapangan basket, futsal, senam, lintasan sepatu roda hingga skateboard. Termasuk GOR Merdeka yang juga turut direnovasi.
“Lapangan dan Alun-alun ini membuat saya pangling. Semoga membantu pemulihan kesehatan dan ekonomi masyarakat,” ujar Kang Emil saat peresmian.
Revitalisasi Alun-alun dan Lapangan Merdeka Kota Sukabumi dimulai sejak 28 Juli 2021 dan selesai sesuai target selama 155 hari. Usai diresmikan warga sudah terlihat memadati Alun-alun dan Lapangan Merdeka.
Menurut Kang Emil, kota yang baik adalah kota yang dirasakan aman dan nyaman oleh warganya. Karena itu, penataan ruang publik menjadi komitmen Pemda Provinsi Jabar agar warganya bahagia.
“Kota yang baik kalau warganya rindu jalan-jalan dan semua harus merasa aman dan nyaman,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga mengapresiasi program Pedestrianisasi dari Pemkot Sukabumi salah satunya di Jalan Ahmad Yani. Menurutnya, pedestrian bisa meningkatkan ekonomi lokal karena warga akan merasa nyaman dan makin banyak yang datang.
Tapi, jangan sampai tujuan-tujuan positif itu dirusak oleh perilaku-perilaku tak etis warga sendiri, bukan?