JAKARTA, difanews.com — Untuk saat ini, bisa dikatakan rencana pertarungan antara juara kelas berat WBC Tyson Fury dan juara WBA/IBF/WBO Oleksandr Usyk, ‘batal’. Tak ada kemajuan dalam negosiasi. Usyk pun sudah menghentikan latihan persiapan untuk pertarungan itu.
Awalnya, duel perebutan gelar undisputed pertama kelas berat sejak Lennox Lewis pada 2000, diset pada 29 April di Wembley setelah Usyk setuju menerima bayaran 30% persen dari total 100% bayaran yang diterima kedua petinju. Artinya, Usyk sudah berkurban banyak sebagai pemegang 3 sabuk gelar.
Namun, nyatanya, ada hal krusial lain yang masih mengganjal dan jadi pangkal batalnya rencana duel itu. Tak dijelaskan secara persis apa masalahnya.
“Tak peduli seberapa pun nilai kompromi Usyk, ia [Fury] meminta lebih,” kata manajer Usyk, Egis Klimas, kepada wartawan Steve Kim, dilansir metro.cok.uk.
Karena itu, Egis Klimas dan promotor Alex Krassyuk kini mulai menghubungi pihak Daniel Dubois, 25, sebagai lawan wajib WBA. Dubois adalah juara kelas berat WBA regular.
WBA sendiri sebenarnya resmi memerintahkan Usyk bertarung dengan Dubois sejak Desember 2022. Namun, karena berlangsung negosiasi dengan Tyson Fury, WBA mengenyampingkan perintah mereka sendiri.
“Pada dasarnya, Inilah [lawan Dubois] jadi duel Usyk berikutnya,” ungkap Krassyuk di iD Boxing awal bulan. “Jadi, saya mau ngomong apa? Kami harus berkompromi dengan itu. Saya pikir ini juga bukan pertarungan terburuk di Inggris. Dubois kan orang Inggris.”
“Usyk beberapa kali bertarung di Inggris, namanya cukup dikenal. Ini kali pertama seorang petinju Inggris bertarung untuk perebutan 3 gelar di kelas berat. Ini bukan pertarungan yang biasa.”
“Gonjang-ganjing duel Usyk vs Fury membuat duel lawan Dubois tak nampak besar karena kita punya perbandingan. Tapi, pada dasarnya, ini juga duel besar,” tandas Krassyuk.***
