Desa Wisata Batulayang di Kabupaten Bogor, Siap Bersaing di Ajang Internasional Best Tourism Village
CIBINONG, difanews.com — Desa Wisata Batulayang di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor masuk 8 besar nominasi Best Tourism Village dalam penghargaan UN World Tourism Organization (UNWTO) kategori Best Tourism Village.
Desa Wisata Batulayang berhasil bertengger di delapan besar menjadi perwakilan dari 4.573 desa wisata di Indonesia, juga menjadi satu-satunya desa yang mewakili Provinsi Jawa Barat.
Hal itu ditegaskan Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Yogi Tri Tugastiyo.
Perlu diketahui bahwa, dari 4.573 desa wisata di Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menetapkan 47 desa se-Indonesia dalam penghargaan UN World Tourism Organization (UNWTO).
Dari 47 desa tersebut tim Kemenparekraf kembali memilih dan menetapkan menjadi delapan besar salah satunya Desa Wisata Batulayang untuk mewakili Indonesia pada ajang tersebut.
Kepala Bidang Destinasi Disbudpar Kabupaten Bogor Yogi Tri Tugastiyo menerangkan, bahwa Desa Wisata Batulayang merupakan salah satu desa wisata binaan Pemkab Bogor yang fokus dilakukan sejak 2014 dari sisi kelembagaan dan manajemen sehingga sumber daya manusianya terus berlanjut dan berkesinambungan.
Menurutnya, masuknya Desa Wisata Batulayang ke 8 besar tingkat dunia ini ada dua syarat penilaian yakni pertama adalah mendapatkan penghargaan Indonesia Nasionalisme Award, kedua adalah memiliki Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf RI.
“Desa Wisata Batulayang alhamdulilah memiliki dua kriteria tersebut. Serta nilai tambahannya adalah keunggulan yang dimiliki Desa Batulayang yaitu pertama adalah konservasi alam. Di situ ada observasi hutan, menanam pohon, merawat pohon dan bagian lainnya melalui pengelolaan sampah di sekitar perbatasan masyarakat serta pemberdayaan masyarakat dan mengangkat produk lokal melalui pelaku UMKM,” jelas Yogi dikutip dari rilis Diskominfo.
Lanjut Yogi menerangkan, bahwa tahapan proses penilaian hingga masuknya Desa Batulayang ke delapan besar dunia diawali pada 6 Juni 2023 mendapat surat bahwa Desa Batulayang masuk nominasi 47 besar penghargaan dari UNWTO, lalu pada 7 Juni 2023 dilanjutkan dengan tahapan sosialisasi.
Pada 8-15 Juni 2023 masuk ke tahap pengisian form dan menjawab 12 pertanyaan dan 200 dokumen berbahasa Inggris dan men-submitnya ke dalam aplikasi atau website UNWTO, pada tahap ini tim pengelola Desa Wisata Batulayang didampingi oleh tim dari Disbudpar Kabupaten Bogor. Untuk pengumuman terbaik tingkat dunia akan dilakukan pada 25 Oktober 2023.
Yogi mengaku bangga karena bisa menjadi bagian yang ikut berkompetisi mewakili Indonesia di tingkat dunia. Tentunya ini bisa menjadi dorongan semangat untuk desa-desa wisata yang ada di Indonesia khususnya Kabupaten Bogor untuk bisa mengikuti kompetisi-kompetisi dengan desa-desa lainnya.
Terpisah, Ketua Desa Wisata Batulayang, Ade Rusmana, mengungkapkan bahwa Desa Wisata Batulayang menjadi perwakilan dari 64 desa wisata di Kabupaten Bogor yang masuk nominasi di ajang penghargaan Internasional Best Tourism Village.
“Dengan bantuan Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, kami coba ikut serta dan mengisi formulir yang diberikan oleh UNWTO 2023 dengan mengisi 250 pertanyaan. Alhamdulilah di Juli 2023 kemarin, kami mendapatkan kabar baik bahwa Desa Wisata Batulayang menjadi satu-satunya dari Jawa Barat maju di ajang tersebut,” ujar Ade Rusmana.
Ade Rusmana menerangkan, untuk berada di posisi saat ini, sejak 2014 ia terus berupaya dan bertekad untuk memajukan masyarakat dengan mencoba menjadikan masyarakat sebagai pelaku pariwisata sehingga masyarakat memiliki tanggung jawab untuk pariwisata tersebut.
“Di sana bersama teman-teman, pak kades yang luar biasa supportnya, dibina oleh Disbudpar, dan dibantu oleh akademisi dengan tujuan untuk mengembangkan masyarakatnya untuk tetap ikut andil dalam pengembangan dan pengelolaan pariwisata di Desa Batulayang,” jelasnya.
Menurut Ade, Desa Wisata Batulayang menerapkan beberapa destinasi yang dijual kepada wisatawan, yaitu pertama edukasi, kerajinan masyarakat sekitar yang dijadikan suatu atraksi edukasi untuk para wisatawan sehingga masyarakat juga ada pendapatan lebih.
Kedua pertanian, hasil pertanian tersebut tidak hanya dijual ke pasar tradisional, tetapi Desa Wisata Batulayang juga mencoba menjual dalam dalam bentuk edukasinya kepada anak-anak sekolah yang coba berkunjung ke Batulayang.
Ketiga kami ada outbound dan tentu saja Desa Wisata Batulayang terus mengadakan seni budaya dengan tujuan mengangkat kembali kearifan lokal.
“Alhamdulillah, kami masuk ke ajang dunia. Dan insya Allah di 25 Oktober pengumuman dan mudah-mudahan berhasil. Mohon doanya, terima kasih,” tandas Ade Rusmana sebagai penutup di laman bogor-kita.com.***