Persaingan Ketat Capres 2024: Prabowo, Ganjar, dan Anies Memuncak di Hasil Survei Terbaru
Hasil 10 survei terbaru dari berbagai lembaga menunjukkan persaingan ketat antara Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan dalam elektabilitas calon presiden.
Jakarta, difanews.com – Pelaksanaan Pemilihan Umum untuk Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024. Beberapa individu telah diusulkan sebagai calon potensial untuk posisi Presiden dan Wakil Presiden.
Sejumlah penelitian yang berkaitan dengan tingkat popularitas para calon tersebut terus berlanjut, dilaksanakan oleh berbagai lembaga survei. Dalam hal ini, CNBC Indonesia telah merangkum hasil dari 10 survei terbaru sejak bulan Juli 2023.
Litbang Kompas
Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas tiga bakal calon presiden. Hasilnya, Ganjar Pranowo berada pada posisi teratas, unggul jauh dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Diketahui, Ganjar meraih elektabilitas tertinggi dengan 34,1 persen. Kemudian disusul dengan Prabowo yang memiliki 31,3 persen, dan Anies dengan 19,2 persen.
Selain itu, Litbang Kompas juga memperlihatkan hasil simulasi dengan variasi jumlah nama calon presiden. Dalam simulasi pemilihan bebas dengan 10 nama calon, Ganjar mendapat 29,6 persen, Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.
Sedangkan dalam simulasi pemilihan dengan hanya 5 nama calon, Ganjar memperoleh 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.
“Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya suara Ganjar yang tampak menanjak. Perubahan dari 10 kelima nama itu relatif tidak mengubah suara untuk Prabowo dan Anies sehingga jarak keterpilihan Ganjar semakin lebar dengan Prabowo dan Anies,” ungkap pernyataan dari Litbang Kompas dikutip Senin (21/8/2023).
Lebih lanjut, Litbang Kompas menjelaskan elektabilitas Ganjar melonjak setelah sempat turun pada Mei 2023 menjadi 22,8 persen. Saat ini, posisi elektabilitas Ganjar mendekati angka pada Januari 2023, yaitu 25,3 persen.
“Sempat tertinggal 1,7 persen dari Prabowo pada Mei 2023, kini Ganjar unggul tipis 0,3 persen,” jelas Litbang Kompas.
Litbang Kompas mengingatkan meskipun kenaikan ini tidak begitu signifikan, namun tren tersebut dapat mempengaruhi dinamika politik ke depan. Terlebih dalam tiga bulan terakhir, suara untuk Prabowo hampir tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Sebagai informasi, Survei Litbang Kompas dilaksanakan secara tatap muka dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2023. Survei ini melibatkan 1.364 responden yang berasal dari 38 provinsi, tersebar di 331 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia, dengan margin of error sebesar 2,65 persen.
Indikator Politik Indonesia
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil jajak pendapat terbaru. Dalam survei tersebut, elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo rebound atau kembali naik.
Bahkan dalam survei tersebut elektabilitas bacapres dari PDIP itu mampu mengalahkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga. Adapun elektabilitas Ganjar sebesar 35,2 persen jika pemilihan presiden diadakan sekarang. Kemudian, Prabowo 33,2 persen dan Anies hanya 23,9 persen.
“Simulasi tiga nama ini lagi-lagi kita tanya, kebetulan di antara banyak nama hanya Ganjar, Anies, dan Prabowo yang dinamis dan potensial. Hasilnya Ganjar 35,2 persen, Prabowo 33,2 persen, dan Anies 23,9 persen,” kata Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi dalam keterangannya, Jumat (18/8/2023).
Meskipun begitu, ia mengatakan elektabilitas bacapres dari tahun ke tahun sangat dinamis. Namun secara umum, kenaikan elektabilitas Ganjar rata-rata lebih tinggi dibanding bacapres lainnya.
“Elektabilitas capres naik turun, kita punya datanya pilihan publik kepada capres itu naik dan turun. Prabowo sempat unggul di sepanjang 2021-2022, lalu disalip Ganjar pada April 2022. Kemudian, pada 2023 Prabowo sempat menyalip Ganjar dan sekarang lagi-lagi disalip (Ganjar di atas),” tutupnya.
Sebagai informasi tambahan, survei ini dilakukan pada 15-21 Juli 2023 dengan populasi survei seluruh warga Indonesia yang berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah (kriteria pemilih).
Kemudian total responden sebanyak 1.811 dengan metode multistage random sampling dan memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,35 atau 2,4 persen.
Voxpol Center Research & Consulting
Voxpol Center Research & Consulting merilis hasil survei elektabilitas calon presiden 2024. Hasilnya, elektabilitas bacapres Gerindra Prabowo Subianto tertinggi, diikuti bacapres PDIP Ganjar Pranowo dan bacapres NasDem Anies Baswedan.
Survei ini digelar pada 24 Juli hingga 2 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi Indonesia. Adapun survei dilakukan dengan metode wawancara secara tatap muka atau face to face oleh surveyor terlatih. Margin of error survei tercatat 2,83%.
Para responden ditanyakan terkait simulasi 3 nama capres ‘seandainya Pemilu Presiden dilaksanakan hari ini, di antara 3 nama berikut, siapa calon Presiden RI yang akan Ibu/Bapak/Saudara/ pilih?’. Hasilnya Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi.
Berikut ini hasil survei elektabilitas capres Voxpol Center:
Prabowo Subianto: 36,5%
Ganjar Pranowo: 30,4%
Anies Baswedan: 26,4
TT/TJ 6,7%
“Pada simulasi 3 nama, Prabowo Subianto unggul dengan elektabilitas 36,5% disusul Ganjar Pranowo (30,4%) di posisi kedua,” tulis Voxpol Center dalam keterangannya, Rabu (16/8/2023).
Surabaya Research Syndicate (SRS)
Elektabilitas Prabowo Subianto di Jawa Timur (Jatim) sebagai calon presiden (capres) unggul dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ini didasari hasil survei Surabaya Research Syndicate (SRS) yang merilis elektabilitas nama-nama yang digadang maju sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024. Survei ini dilakukan untuk pemilih di Jawa Timur.
“Elektabilitas Prabowo tertinggi di Jawa Timur dalam temuan survei kami, SRS. Prabowo unggul atas Ganjar, dan Anies baik dalam top of mind, maupun simulasi tiga nama,” kata Direktur Riset SRS, Edwin Abdul saat paparan melalui Zoom, Selasa (15/8/2023).
Dalam survei top of mind SRS, elektabilitas Prabowo di angka 25,8%. Kemudian Ganjar di angka 23,1%. Sedangkan Anies Baswedan di angka 10,2%.
“Nama-nama lain seperti Mahfud MD, Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono angkanya di bawah 10%, bahkan di bawah 5%,” jelas Abdul.
Dalam simulasi 10 nama, lanjut Abdul, elektabilitas Prabowo semakin meningkat yakni 33,8% disusul Ganjar 28,4%, dan Anies Baswedan 11,6%.
Pada simulasi tiga nama, elektabilitas Prabowo di angka 43,7%, disusul Ganjar Pranowo 39,5%, dan Anies Baswedan 12,2%.
“Elektabilitas Prabowo Subianto trennya meningkat meninggalkan Ganjar. Bahkan dalam simulasi head to head melawan Ganjar, Prabowo meraih angka 50,2%, sementara Ganjar 45,6%,” jelas Abdul.
Abdul membeberkan faktor utama yang membuat elektabilitas Prabowo semakin dominan atas Ganjar adalah fenomena Jokowi Effect. Berdasarkan hasil survei SRS, 43,6% responden di Jawa Timur meyakini Presiden Jokowi memberikan endorsement kepada Prabowo untuk menjadi Presiden RI 2024-2029.
“Dengan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi dengan sendirinya berdampak pada tingginya approval rating beliau. Karena publik Jatim meyakini bahwa approval atau endorsement Jokowi lebih mengarah kepada Prabowo, maka tidak heran apabila Menteri Pertahanan RI ini memperoleh bonus elektabilitas yang signifikan,” jelasnya.
Abdul juga menyebut faktor PKB menjadi variabel penentu keunggulan Prabowo atas Ganjar di Jatim. PKB diketahui punya kedekatan dengan warga NU Jatim, meski tidak semua orang NU memilih PKB.
“Dalam dua Pilpres sebelumnya, Prabowo selalu berada di jalan yang berlawanan dengan PKB, dan hasilnya Prabowo selalu kalah di Jatim karena kurang mendapatkan dukungan dari kaum Nahdliyin. Setelah Prabowo menggandeng PKB, dukungan warga NU mulai mengalir,” tandasnya.
Lembaga LSI Denny JA
Lembaga LSI Denny JA merilis survei nasional terbaru yang menunjukkan tren elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjukkan kecenderungan menanjak sejak Januari-Juli 2023.
Peneliti LSI Ardian Sopa merinci pada bulan Januari 2023 lalu, elektabilitas Prabowo berada di angka 25,4 persen. Kemudian, pada Mei 2023 menanjak ke angka 33,9 persen, lalu pada Juni 2023 di angka 34,3 persen.
“Di Juli 2023 elektabilitas Prabowo 38,2 persen. Prabowo terlihat elektabilitas menanjak,” kata Ardian dalam konferensi persnya, Senin (14/8).
Berbeda dengan dua pesaingnya, Ardian menilai Ganjar fluktuatif dan Anies cenderung menurun.
Elektabilitas Ganjar, lanjutnya, pada Januari 2023 berada di angka 37,8 persen. Kemudian pada Mei menurun jadi 31,9 persen, bulan Juni 32,7 persen dan Juli berhasil naik lagi di angka 35,3 persen.
Ardian mengatakan elektabilitas Anies cenderung stagnan bahkan menurun. Pada Januari 2023, elektabilitas Anies berada di angka 22,1 persen, Mei (20,8 persen), Juni (22,1 persen) dan Juli (18,4 persen).
“Anies cenderung stagnan, bahkan kalau dilihat dari Januari 2023 cenderung turun ya,” kata dia.
Ardian menjelaskan hasil survei LSI Denny JA pada Juli 2023 dalam simulasi 3 nama menunjukkan Prabowo berada di peringkat pertama elektabilitas tertinggi dengan 38,2 persen. Kemudian disusul Ganjar di tempat kedua dengan 35,3 persen dan anies di angka 18,4 persen.
“Ini menunjukkan 5 sampai 6 bulan dari masa pencoblosan Prabowo paling unggul,” kata Ardian.
Indikator Politik Indonesia
Survei IPI mengungkap elektabilitas Prabowo Subianto bersaing ketat dengan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Sumatera Barat.
Dalam simulasi 3 nama periode Juni-Juli, Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 48 persen. Dibuntuti oleh Anies dengan elektabilitas 39,5 persen.
Sementara itu, bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo hanya 6,2 persen. Tertinggal jauh dibanding Prabowo dan Anies di Sumatera Barat.
Dalam simulasi Top of Mind, Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi yakni 42,8 persen. Dikuntit Anies dengan elektabilitas sebesar 34,6 persen.
Posisi Ganjar terpaut jauh dari kedua bacapres tersebut. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu hanya 3,9 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menyebut masyarakat Sumbar sebenarnya sudah bisa menentukan capres. Prabowo dan Anies yang paling banyak dijadikan pilihan.
“Umumnya pemilih Sumbar itu udah bisa jawab siapa capres top of mind mereka. Siapa itu? Satu, Pak Prabowo 42,8 persen orang Sumbar menyebut Pak Prabowo. Yang Kedua, Mas Anies. 34,6 persen menyebut secara spontan Mas Anies. Kemudian Ganjar, tapi kecil sekali,” ucap Burhanudin seperti dikutip CNN Indonesia, Minggu (13/8/2023).
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 26 Juni hingga 10 Juli 2023. Melibatkan 1.620 responden dengan diwawancara secara langsung.
Metode yang digunakan multistage random sampling. Margin of error kurang lebih 2,7 persen.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia juga melakukan survei pada Januari-Februari.
Kala itu, Anies Baswedan masih berada di pucuk dengan elektabilitas 37 persen. Diikuti Prabowo 24,8 persen dan Ganjar Pranowo 4,9 persen.
Lembaga Surabaya Survei Center (SSC)
Lembaga survei ini merilis hasil jajak pendapat terbaru yang mengungkap, mayoritas pemilih perempuan di Jawa Timur memilih sosok Ganjar Pranowo sebagai Presiden Indonesia untuk periode tahun 2024-2029.
Ganjar juga disebut berhasil memenangkan hati pemilih milenial di Jawa Timur.
“Ganjar pranowo 41,3 persen, Prabowo Subianto 34,2 persen, Anies Baswedan 16,7 persen, tidak tahu sama sekali 7,8 persen,” kata Peneliti Senior SSC Ikhsan Rosidi dalam keterangan tertulis, seperti dilansir detik.com.
“Sementara untuk capres pilihan milenial Jatim Ganjar pranowo menduduki peringkat pertama 43,3 persen, Prabowo Subianto 32,8 persen Anies Baswedan 17,9 persen, tidak tahu sama sekali 6,0 persen,” tambahnya.
Laboratorium Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Laboratorium Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merilis hasil survei terkait elektabilitas calon presiden (capres). Hasilnya, Prabowo Subianto unggul dibanding Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Jawa Timur.
Dari hasil survei itu diketahui bahwa elektabilitas Prabowo di Jatim berada di angka 37,3%. Jumlah itu berbanding tipis dengan elektabilitas Ganjar. Calon yang diusung PDIP itu memiliki elektabilitas 34,2%. Sedangkan Anies Baswedan di posisi terbawah dengan perolehan 7,1%.
Survei ini dilakukan pada periode 5-10 Juli 2023 di 80 kelurahan dan desa terpilih di 31 Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan metode multistage random sampling dan margin of error +-3,5%. Dari setiap Desa/Kelurahan itu dipilih acak RT/ RW dengan jumlah proporsional. Total responden sebanyak 800 orang.
Koordinator Tim Survei Laboratorium Ilmu Politik UMM Ruli Inayah Ramadhan menyampaikan bahwa selain elektabilitas, survei juga mengukur tingkat kepopuleran bakal calon presiden.
Lagi-lagi, kepopuleran tertinggi masih dipegang oleh Prabowo Subianto. Selanjutnya baru disusul oleh Ganjar Pranowo, kemudian Anies Baswedan.
“Untuk popularitas di urutan pertama Prabowo dengan persentase 90,5% responden mengenal, disusul Ganjar dengan perolehan 83,9%. Sedangkan Anies Baswedan ada di urutan keempat dengan perolehan 71,3% setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa,” katanya, Kamis (10/8/2023).
Lembaga Survei Political Statistics (Polstat)
Polstat Indonesia merilis elektabilitas terbaru bakal calon presiden (bacapres) 2024 mendatang. Hasilnya, bacapres Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi teratas, disusul bacapres PDIP Ganjar Pranowo, dan bacapres NasDem Anies Baswedan.
Survei ini dilakukan periode 28 Juli hingga 4 Agustus 2023 di 34 Provinsi Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh WNI berusia di atas 17 tahun serta memiliki KTP. Jumlah sampel yang diambil 1.200 responden melalui teknis pengambilan sampel secara acak bertahap (multistage random sampling).
Margin of error +- 2,8% pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan tenaga terlatih.
Responden awalnya diberi pertanyaan ‘Seandainya Pilpres 2024 hanya diikuti tiga calon presiden (capres) di bawah ini siapakah yang akan Anda pilih?’.
Polstat melakukan simulasi tiga nama tokoh. Hasilnya:
Prabowo Subianto 41,4%
Ganjar Pranowo 27,0%
Anies Baswedan 26,9%
TT/TJ 4,7%
“Berdasarkan survei polstat Indonesia jika dibuat simulasi Pilpres hanya diikuti oleh tiga capres saja, hasilnya, Prabowo Subianto tetap memperoleh elektabilitas tertinggi yakni 41,4%,” kata peneliti senior Polstat, Apna Permana dalam jumpa pers secara virtual, Rabu (9/8/2023), seperti dilansir detik.com.
Lembaga Survei Indonesia (LSI)
LSI menyatakan elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Lampung bersaing ketat sebagai bakal calon presiden.
Survei dilakukan sepanjang 19-26 Juni dengan melibatkan 1.620 responden di dua daerah pemilihan (dapil) Lampung.
Dari sejumlah simulasi survei yang dilakukan, elektabilitas Ganjar dan Prabowo selalu berdekatan.
Simulasi Top of Mind
Ganjar Pranowo 30,6 persen
Prabowo Subianto 30,4 persen
Anies Baswedan 10,3 persen
Ridwan Kamil 0,9 persen
Sandiaga Uno 0,6 persen
Simulasi 10 Nama
Ganjar Pranowo 36,4 persen
Prabowo Subianto 36 persen
Anies Baswedan 12,3 persen
Ridwan Kamil 2,4 persen
Sandiaga Uno 1,6 persen
Simulasi 4 Nama
Ganjar Pranowo 38,9 persen
Prabowo Subianto 38,8 persen
Anies Baswedan 14,8 persen
Puan Maharani 0,3 persen
Simulasi 3 Nama
Ganjar Pranowo 39,7 persen
Prabowo Subianto 38,3 persen
Anies Baswedan 14,9 persen
Simulasi 2 Nama
Prabowo Subianto 47,7 persen
Ganjar Pranowo 41,8 persen