10 Besar Petinju Kelas Berat dengan Pukulan Paling ‘Berat’
JAKARTA, DIFANEWS.com — Siapa petinju kelas berat yang punya pukulan paling keras? Setiap orang, para pakar tinju, mungkin bisa berdebat siang malam.
Ada yang mungkin mengatakan Mike Tyson, tapi yang lain mungkin akan menunjuk Deontay Wilder.
LFSports menggunakan statistik terhadap semua petinju kelas berat dan memunculkan 10 nama petinju kelas berat paling powerful yang dirilis WBC.
Tyson Fury dan Muhammad Ali tak masuk 10 Besar.
Berikut daftarnya:
1. Deontay Wilder
Terlepas dari kekalahannya dalam duél kedua melawan Tyson Fury, Wilder bisa dikatakan sebagai pemilik tangan kanan dengan pukulan terkeras. Ia menggenggam sabuk gelar kelas berat WBC selama 5 tahun sebelum kalah dari Fury sekaligus kekalahan pertamanya dari 43 kali naik ring. Dari 43 kali itu, 41 lawan dibuatnya kalah KO. Trilogi yang rencananya digelar pada Desember 2020 akan menentukan apakah ia memang benar-benar si pemukul terkesar atau bukan.
2. Vitali Klitschko
Rekor Vitali membuatnya layak masuk dalam daftar ini. Ia tiga kali jadi juara kelas berat. Bersama sang adik, Wladimir, keduanya bisa dikatakan menyabet 40 gelar kelas berat di berbagai badan tinju dunia. Vitali bertarung mempertahankan gelar di usia 40 dan mundur pada 2013 sebagai juara kelas berat WBC.
3. Mike Tyson
Rencana comeback-nya Tyson ke ring tinju mengingatkan orang pada duél-duél brutalnya di éra kejayaannya. Tyson menggenggam sabuk gelar kelas berat WBA, WBC, dan IBF dan mempertahankannya selama 9 tahun. Ia dikejutkan Buster Douglas pada 1991 sebelum menghabiskan waktu selama 3 tahun di penjara. Ketika kembali naik ring pada 1996, ia jadi juara WBA dan WBC sebelum menyerahkan sabuk gelarnya kepada Evander Holyfield. Setelah kalah dari Lennox Lewis pada Juni 2002, kariér Tyson bisa dibilang tamat. Dalam tiga duél terakhirnya, ia dua kali kalah dan mundur setelah kalah TKO ronde 6 dari Kevin McBride pada Juni 2005.
4. Anthony Joshua
Nama Joshua menjulang setelah menjadi juara Olimpiade London 2012. Ia kemudian merebut gelar kelas berat IBF setelah mengalahkan Charles Martin pada 2016. Setahun kemudian, ia mengalahkan Wladimir Klitschko untuk menjadi undisputed. Sempat kehilangan gelar dari Andy Ruiz Jr, Joshua membalasnya dalam rematch. Kini, tinggal satu sabuk gelar yang belum berada dalam genggamannya, WBC, yang masih berada di rak trofi Tyson Fury.
5. George Foreman
Foreman jadi petinju kelas berat pertama yang mengalahkan Joe Frazier pada 1973 sekaligus jadi juara kelas berat kali pertama. Kekalahan pertama Foreman dari Muhammad Ali dalam episode ‘Rumble in the Jungle dan mundur tiga tahun kemudian pada 1977. Tapi, pada 1994, Foreman kembali naik ring di usia 45 untuk merebut gelar WBA dan IBF. Ia jadi petinju tertua yang bisa merebut gelar dalam sejarah tinju.
6. Wladimir Klitschko
Cukup lama keluarga Klitschko, Vitali dan Wladimir, mengangkangi sabuk gelar kelas berat. Gelar pertamanya adalah WBO setelah menang angka atas Chris Byrd pada Oktober 2000. Dalam rematch pada April 2006, Wladimir yang sebelumnya dua kali kalah dan kehilangan gelar, menyabet sabuk gelar IBF plus IBO setelah menang TKO ronde 7 atas Byrd. Ketika kalah angka dari Tyson Fury, November 2015, Wladimir kehilangan sabuk gelar WBA super, IBF, WBO, IBO, dan Ring. Wladimir gantung sarung tinju setelah kalah dari Anthony Joshua, April 2017.
7. Herbie Hide
Nama lengkapnya Herbert Okechukwu Maduagwu, kelahiran Amauzari, Nigeria, 49 tahun silam. Ia berimigrasi ke Inggris di usia muda dan mengasah diri jadi petinju kelas berat. Pada Maret 1994, ia menjatuhkan Michael Bent ronde 7 dan merebut gelar WBO di usia 22 tahun untuk kemudian kalah dari Riddick Bowe pada Maret 1995. Pada Juni 1997 Hide kembali jadi juara kelas berat WBO setelah menghentikan Tony Tucker ronde 2, Juni 1997. Ia kehilangan gelar setelah kalah KO ronde 2 dari Vitali Klitschko pada Juni 1999. Hide mundur April 2010 sebagai juara kelas penjelajah WBC International.
8. Joe Frazier
Sebagai petinju kenamaan, Frazier tak banyak bertarung, hanya 37 kali, 32 kali menang dengan 27 kali menang KO, 3 kali kalah, dan 1 kali draw. Nama Frazier menjulang ketika jadi petinju pertama yang bisa mengalahkan Muhammad Ali pada Maret 1971 sekaligus jadi undisputed. Ia melakoni trilogi dengan Ali. Di dua pertarungan berikutnya, Frazier kalah angka dan TKO dalam Thrilla in Manila pada Oktober 1975. Frazier mundur setelah kalah dari George Foreman dan draw dengan Floyd Cummings pada Desember 1981.
9. Lennox Lewis (41-2-1, 32 KO)
Lewis merebut gelar kelas berat WBC dari Riddic Bowe karena melowongkan gelarnya menyusul penolakan Bowe untuk melakukan duél wajib pada 1992. Setelah dua kali mempertahankan gelar, ia kalah dari Oliver McCall, September 1994. Namun, dalam rematch dengan McCall, Februari 1997, Lewis menang TKO ronde 5 dan merebut gelar lowong kelas berat WBC. Lewis menjadi juara tak terbantahkan setelah menang angka dalam rematch dengan Evander Holyfield [duél sebelumnya draw] dan merebut ge;ar WBA, IBF, IBO, melengkapi sabuk gelar WBCnya. Kehebatan Lewis terbukti ketika ia menang KO ronde 8 atas Mike Tyson pada Juni 2002 dan menang TKO ronde 6 atas Vitali Klitschko pada Juni 2003. Lewis mundur dengan status juara bertahan.
10. Riddik Bowe
Petinju dengan postur 196cm ini sangat terkenal ketika ia menjatuhkan Evander Holyfield pada ronde 11 pada 1992 untuk merebut status undisputed. Ring Magazine menyebut ronde 10 dari 12 ronde pertarungan itu sebagai ‘Round of the Year’. Saat itu, Bowe menang angka di Thomas & Mack Center, Las Vegas, dengan merebut gelar kelas berat WBA, WBC, dan IBF. Bowe kalah angka mayoritas dalam rematch, November 1993 namun pada 1995 ia masih merebut gelar kelas berat WBO setelah menang KO ronde 6 atas Herbie Hide.