Asproksi Siap Kerja Sama dengan Kabupaten Bener Meriah untuk Bantu Pengadaan Alat Kesehatan
BENER MERIAH, difanews.com — DPP Asproksi (Asosiasi Produk Kesehatan Indonesia Standar Internasional) siap membantu dan bekerja sama dengan Kabupaten Bener Meriah di Aceh untuk membentuk DPD Asproksi setelah sebelumnya dibentuk DPW Asproksi Provinsi Aceh.
Pembentukan DPD Asproksi ini dimaksudkan untuk menjamin kelancaran pengadaan alat kesehatan (alkes) di Kabupaten Bener Meriah dan sekitarnya di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda.
Untuk itulah sejumlah petinggi DPP Asproksi berkunjung ke Kabupaten Bener Meriah beberapa waktu lalu. Hadir Waketum I Merryani Girsang, Waktum II Sarkundina, dan Sekjen Fazhra Fawwaz Al Firman.
Mereka diterima antara lain Wakil Bupati Dailami dan Kepala Dinas Kesehatan Kab Bener Meriah Abdul Muis.
“Kunjungan kerja ini kami lakukan untuk menyosialisasikan alat kesehatan yang baik, kami berharap produsen dan distributor alkes di Provinsi Aceh ini dapat bergabung untuk mendukung terbentuknya masyarakat yang sehat,” kata Fazhra.
“Selain itu saat ini kami juga sedang gencar mengembangkan bisnis di bidang obat-obatan herbal”.
“Kami mendukung adanya Asproksi di tengah-tengah kami, karena kami memang sangat membutuhkan alat kesehatan yang berkualitas dan dibutuhkan oleh dinas atau instansi terkait,” kata Dailami. “Kami pun memiliki herbal yang mungkin dapat dikembangkan melalui kerja sama ini.”
Selain itu, Asproksi juga direkomendasikan Kepala Dinas Kesehatan Abdul Muis untuk mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute.
“Semoga adanya Asproksi dapat membantu kami dalam pengadaan alat kesehatan yang berkualitas, kami pun perlu dukungan tersebut karena ini adalah hal yang baik untuk dapat meningkatkan kesehatan masyarakat kami,” kata Abdul Muis.
Sejauh ini DPP Asproksi pun telah bekerja sama dengan Klinik Indonesia Sehat dan PT Langit Pandu Anugerah dalam program alat PCR gratis untuk Rumah Sakit dan Laboratorium, dan dengan kurangnya alat PCR tersebut, Asproksi berharap Aceh menjadi yang pertama dalam realisasi program tersebut.