Sports

Split T Management, Manajemen Tinju Paling Berdedikasi di USA Boxing

JAKARTA, difanews.com — Dave McWater, pendiri dan CEO Split T Management, merupakan salah satu dari sejumlah manajer tinju yang dipandang melakukan pekerjaan mulia karena begitu aktif ikut memajukan pertainjuan Amerika Serikat.

“Saya kali pertama jumpa Dave tahun 2016. Ia diperkenalkan kepada saya sebagai Manajer Profesional yang menghadiri event tinju dunia untuk mencari bakat,” kata Direktur Eksekutif USA Boxing Mike McAtee, dilansir oleh boxinginsider.com.

“Setelah lebih dari 6 tahun, saya dapati Dave satu-satunya manajer yang selalu datang di event USA Boxing dan secara aktif mendukung petinju prospektif, pelatih mereka, sasana mereka.”

“Dave mengenal 99 persen petinju, pelatih, dan ofisial yang beralih ke pro melalui USA Boxing  atau mereka yang masih berkecimpung di USA Boxing. Secara finansial dia membantu petinju dan pelatih menghadiri event tinju untuk bersaing di level tertinggi.”

“Sederhananya, ia memberi kembali bagi dunia olahraga tinju gaya Olimpiade, di mana banyak manajer lain, promotor, dan media, mencomot begitu saja petinju kami, pelatih kami, dan ofisial kami.”

“Dave paham misi USA Boxing ‘mencetak juara dunia di dalam dan di luar ring.’”

Menurut McAtee, banyak promotor dan manajer tinggal mencomot petinju amatir yang masuk dalam program USA Boxing, tanpa melakukan investasi apapun. Sebaliknya, Dave McWater tidak demikian. McWater tidak cuma menjadi manajer sejumlah petinju setelah mereka terjun ke pro, tapi juga membantu mereka membayar biaya ketika tampil di kancah amatir, membayar ini dan itu, termasuk promosi sekaligus memberikan masukan kepada mereka apakah mereka masih mau di amatir atau terjun ke pro.

Kini, setelah mendapatkan izin untuk mengikat kontrak para petinju amatir, Split T Management bisa dikatakan manajer terdepan di tinju. Split T diperkirakan memiliki 75 petinju andal, mayoritas di antara mereka adalah produk USA Boxing.

Split T antara lain memiliki Oshae Jones peraih perunggu Olimpiade 2020, Tiger Johnson yang juga tampil di Tokyo 2020, Charles Conwell yang tampil di Rio 2016, termasuk juga Teofimo Lopez, Khalil Coe, Otha Jones III, Javier Martinez, David Navarro, Diego Pachecho, Giovanny Marquez (anak dari petinju Olimpiade Barcelona 992 Raul Martinez), Trinidad Vargas, dan lain-lain.

“Saya tak punya bukti, ini teori saya,” McWater melanjutkan. “Saya yakin banyak petinju mulai berjuang di gym [amatir] setelah kehancuran tim AS di Olimpiade 2008 di mana AS hanya bisa membawa pulang perunggu melalui Deontay Wilder. Para petinju mulai melihat Floyd Mayweather [perunggu Atlanta 1996]. Kita melihat lebih banyak petinju AS pada 2016. Ada lebih sedikit gym, pelatih, dan fasilitas hari ini, tapi petinjunya meningkat.”

Dave McWater (kiri) bersama Teofimo Lopez dan sang ayah.

“Setiap medali [Olimpiade] bicara sendiri. Shakur [Stevenson] merebut emas di Rio 2016, dan Nico Hernandez meraih perunggu. Dan Claressa [Shields] merenggut emas di London 2012 dan Rio 2016. Di Tokyo 2020, Richard Torrez Jr, Duke Ragan, dan Keyshawn Davis, semuanya merebut perak. Oshae Jones membawa pulang perunggu. Tinju AS sudah berada di jalan yang tepat.”

Dave McWater mendirikan Split T Management di New York pada 2013. Ia memperkenalkan analitik tinju, dan mengembangkan basis data petinju amatir yang komprehensif, yang diteruskan untuk para profesional, termasuk data tak ternilai yang belum tentu dibutuhkan di surat kabar atau situs web tinju.

Evaluasi kritis untuk Split T dalam hal penandatanganan petarung berkisar dari Olimpiade, tentu saja, hingga pencapaian medali turnamen besar, hingga memenangkan debut pro mereka untuk salah satu dari 5 promotor teratas di industry tinju dunia.

“Saya tumbuh di dunia bola basket,” jelas McWater, “yang memiliki banyak turnamen. Itulah mengapa saya menghadiri banyak turnamen tinju amatir terbaik setiap tahun, terutama Tinju Nasional AS dan Sarung Tangan Emas Nasional. Kebanyakan mengejeknya (saya penggunaan analitik basket untuk tinju). Saya sangat menghormati pencari bakat, tetapi pekerjaan saya memiliki tempat. Saya menonton 1000 pertarungan setahun.”

McWater sangat bangga dengan sektor tinju wanita yang dipunyai Split T, yang saat ini  berada di bawah arahan Associate Manager Brian Cohen, yang menampilkan sembilan juara dunia hingga sekarang.

“Brian layak menjadi Manajer Terbaik Tahun Ini,” McWater menambahkan. “Dia tidak akan mendapatkannya karena itu tinju wanita, tetapi lima petarung wanita kami memenangkan gelar dunia pada 2022.”

Split T Management menangani berbagai tanggung jawab untuk kliennya, termasuk negosiasi kontrak, hubungan masyarakat dan media, bimbingan pelatihan, layanan hukum, branding, hubungan masyarakat, dan Bantuan Nutrisi.

Split T juga memiliki tim karyawan penuh waktu terbesar di Amerika Serikat: McWater dan Cohen, Chief Operations Officer Ron Rizzo, Direktur Operasi Tinju Joe Quiambao, Associate Manager Brendan Segales, Associate Manager (petinju wanita) Cohen, dan Social Media Manager Ryan Rechten .

USA Boxing dan McWater, seperti semua pendukung dan penggemar tinju Olimpiade, prihatin dengan kemungkinan absennya tinju di Olimpiade Los Angeles 2028. Komite Olimpiade Internasional (IOC) terus menekan Asosiasi Tinju Internasional (IBA) atas sejumlah skandal tinju amatir dan tinju terancam tak hadir di Los Angeles 2028 jika segala permasalahan di IBA tak kunjung beres.

McWater tahu skandal di IBA, tapi ia belum bisa percaya tinju absen di Los Angeles 2028. Karena itu, ia senang USA Boxing pun sependapat dengan IOC bahwa IBA harus ‘dibersihkan’.

Indonesia sejak lama membutuhkan orang-orang berdedikasi besar di tinju macam Dave McWater, yang berkecimpung di tinju untuk saling menerima dan memberi. Sayangnya, Indonesia malah dipenuhi para koruptor yang tak punya sumbangsih apa-apa bagi dunia olahraga selain menyusahkan rakyat.

Selamat berpuasa.***

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button