Gempa Besar Guncang Mentawai, Peringatan Tsunami Sudah Dicabut
PADANG, difanews.com – Gempa berkekuatan besar mengguncang kawasan Sumatera Barat pada Selasa (25/4) pukul 03.00 WIB. BMKG sempat mengeluarkan peringatan potensi tsunami.
Kekuatan gempa sendiri disebutkan magnitude 7,3, namun belakangan dikoreksi menjadi magnitude 6,9.
BMKG Padang Panjang mengeluarkan informasi gempa berpusat di 177 KM Barat laut Kepulauan Mentawai, Sumbar, 178 KM tenggara Nias Selatan, 180 KM barat laut Tua Pejat Mentawai pada kedalaman 84 KM.
Guncangan gempa terasa hampir di sebagian besar wilayah Sumbar, di Kota Payakumbuh guncangan terasa berayun dengan durasi yang cukup lama.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa ini terjadi. Peringatan tsunami dengan status waspada untuk Pulau Tanabala, Nias Selatan, Sumatara Utara.
Guncangan gempa ini dilaporkan terasa kuat oleh sejumlah warga di Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Kuatnya guncangan membuat sejumlah orang terbangun dari tidur dan berlarian keluar rumah.
Namun, peringatan potensi tsunami sendiri telah diakhiri BMKG pada sekitar 05.17 WIB.
“Peringatan dini tsunami di Mentawai-Siberut diakhiri bukan dicabut,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di akun Twitter-nya, Selasa (25/5).
Pelaksana tugas Kapusdatin BNPB Abdul Muhari melaporkan warga Kota Padang menjauhi laut setelah gempa Mentawai. Warga mengevakuasi diri menghindari potensi tsunami.
Dilansir Antara, Selasa (25/4), Abdul melaporkan gempa diperbarui menjadi M 6,9 terasa kuat dengan guncangan lebih kurang 30 detik. Skala gempa dirasakan di Kota Padang pada skala IV-V MMI, dinding berderik, lampu bergoyang dan barang di atas meja ada yang jatuh.
BMKG sebelumnya melaporkan terjadi tsunami dampak gempa magnitudo 6,6 Mentawai, Sumatera Barat. Tsunami teramati setinggi 11 Cm di Nias Selatan, Sumatera Utara.
“Tsunami teramati 11 Cm, dari data tide gauge Stasiun Tanah Bala Nias Selatan,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dilansir Antara.
GEMPA BESAR 1797
BMKG menyebut gempa besar yang terjadi di zona megathrust segmen Mentawai-Siberut pada pagi tadi sebelumnya sudah pernah terjadi hampir 500 tahun lalu, lebih tepatnya pada 10 Februari 1797.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut gempa pada 1797 berkekuatan magnitudo 8,5 dan terjadi tsunami. Akibat dari gempa dan tsunami tersebut menewaskan lebih dari 300 orang.
“Tepatnya pada 10 Februari 1797 dan gempa ini berkekuatan magnitudo 8,5 saat itu, dan tsunami terjadi. Lebih dari 300 orang meninggal dunia,” ujar Daryono dalam Konferensi Pers Gempa M 6,9 Berpotensi Tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Utara, secara daring.
Daryono mengatakan, sejak 1797 tersebut zona ini telah mengalami kekosongan, dan baru terjadi gempa besar lagi pada pagi hari tadi pukul 03.57 waktu Indonesia bagian Barat (WIB).***