Rumah Tahfizh Al Jihadi di Kampung Perigi Tanah Kusir Berikan Pendidikan Gratis, Simak Syaratnya Mudah
JAKARTA, difanews.com – Dengan pembacaan tasbih, tahmid, takbir, dan hawqolah, Rumah Tahfizh Al Jihadi khusus putra di Kampung Perigi, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, resmi dibuka, Ahad (23/7).
Pembukaan dipimpin langsung Drs. H. Soparman Syahroni selaku Ketua Yayasan Al Jihadi.
Hadir pada acara pembukaan antara lain Ketua MUI Kebayoran Lama KH Hasan Murdi Alwi, Lurah Kebayoran Lama Selatan Drs Erwan Yosiawan, dan donatur utama serta para tokoh masyarakat setempat, termasuk Ketua DKM Masjid Jami Al Abror Ustaz Mufid Al Batawi.
Menurut Drs. H. Sudharno, Ketua Pembangunan, Rumah Tahfizh Al Jihadi dibangun 5 lantai (termasuk untuk menjemur pakaian) dengan total biaya mencapai lebih dari Rp4,5 miliar, termasuk pembebasan lahan seluas 220 m2.
Ditambahkan Ust H. Muhammad Zul Ikrom LC selaku Direktur Rumah Tahfizh Al Jihadi, di bbangun untuk melengkapi apa yang sudah ada dan berjalan dengan baik di Kampung Perigi, terutama di Masjid Jami Al Abror yang lokasinya tak jauh dari Al Jihadi.
“Saat ini, di Kampung Perigi ini ada Pengajian Khusus Ibu-ibu, Majelis Taklim dan Taklim/Kajian Ilmu dan Tahsin Al Quran. Rumah Tahfizh ini jadi pelengkap,” kata Zul Ikrom.
“Harapannya, ke depan, seluruh penduduk Kampung Perigi lancar Membaca Quran dan syukur-sykur hafal 30 juz Al Quran.”
Karena itu, Rumah Tahfizh membuka seluas-luasnya pendaftaran bagi warga Kampung Perigi yang ingin anak-anaknya menjadi penghafal Al Quran. “Setelah itu kita buka untuk siapa saja dari seluruh Indonesia,” tambah Zul Ikrom.
Ditegaskan Ust Zul Ikrom, Rumah Tahfiz menggratiskan seluruh biaya pembelajaran bagi para siswa. “Syaratnya mudah. Yang penting dia lancar Membaca Al Quran.”
Ada beberapa kriteria bagi calon siswa atau santri Rumah Tahfizh Al Jihadi ini. Yang pertama mukimin, artinya selama setahun belajar penuh dan tinggal di asrama.
Yang kedua semi mukim. Maksudnya, siswa hanya menghinap atau tinggal di asrama mulai Jumat hingga Minggu malam. Dan yang ketiga, santri umum yang bisa pulang pergi setiap hari dengan kurikulum yang sudah ditetapkan para pengajar.
“Target hafal Al Quran paling lama bagi para santri adalah 9 bulan,” beber Ust Zul Ikrom lagi. “Target paling cepat adalah 6 bulan.”
“Karena Quran itu diturunkan Allah SWT dengan tiga kepastian, mudah dipelajari, mudah dipahami, dan mudah dihafal,” tambah Buya Parman, panggilan Ust Soparman menambahkan.
Disampaikan juga oleh Buya Parman, Rumah Tahfizh Al Jihadi tak hanya mendidik santri hafal Quran. “Mereka juga kami didik untuk berakhlak mulia dan dapat mengerjalan salat dengan sempurna.”
Rumah Tahfizh Al Jihadi dibangun sejak 2020 dan sempat terhenti karena pandemi Covid-19 seperti dikatakan Drs. H. Sudharno.
Rumah Tahfizh Al Jihadi dibuka untuk pelajar-pelajar tingkat SLTP, SLTA, dan umum.
Bagi yang berminat, bisa menghubungi Sekretariat Yayasan Al Jihadi, Jl Nimun Raya, Kampung Perigi, Tanah Kusir, Kebayoran Lama Selatan atau menghubungi nomor telepon 0878-0208-4793.***