Kemenangan Ajax atas Madrid, Kemenangan Bersejarah Ten Hag di Liga Champions
Tak ada yang pasti di olahraga, juga di sepakbola. Ajax Amsterdam memberi bukti.
JAKARTA, DIFANEWS.com — Kalah 1-2 di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, 13 Februari, kecil kemungkinan Ajax bisa membalikkan kisah mereka di 16 Besar Liga Champions ketika merantau ke kandang Real Madrid, Santiago Bernabeu, Selasa atau Rabu (6/3) dinihari WIB.
Tapi, garis sukses ternyata tak berpihak pada tuan rumah. Madrid justru harus menyerah 1-4 (agregat 3-5) dan mengubur impian lolos ke perempat final Liga Champions.
Madrid sudah kecolongan satu gol di menit 7 melalui Hakim Ziyech, pemain Maroko kelahiran Belanda. Gol itu jadi pembuka gol berikutnya. David Neres Campos menaklukkan Thibaut Curtois menit 18.
Tak mau kalah Dusan Tadic pun ikut-ikutan menambah derita Madrid. Lalu, dua menit setelah Asencio memperkecil kekalahan, Lasse Schone melengkapi gol Ajax menit 72.
Buat bos Erik Ten Hag, ini jelas sejarah. Kemenangan penting, luar biasa penting malah.
“Ini kemenangan bersejarah yang luar biasa penting. Hampir tak terbayangkan, hampir tak ada yang percaya ini bisa terjadi,” kata Ten Hag, pelatih Ajax, kepada wartawan, dikutip Marca.
“Game plan kami adalah banyak menguasai bola dan membuat Madrid tak nyaman di kandang mereka sendiri. Kami memainkan transisi dengan sangat baik dan pertahanan yang luar biasa. Anak-anak bermain fantastastis dan saya sangat bahagia bagi Ajax serta sepakbola Belanda.”
“Kami akan mengenang hasil ini dan menikmatinya, kami bertahan di tiga kompetisi, dan menjalani musim yang sangat baik, tapi hadiah takkan datang sampai kampanye berakhir.”
“Kami ingin meraih target kami, kami ingin lebih tinggi lagi, kami ingin pemain bertahan di klub, tapi saya tahu itu fantasi seorang utopia.”
Apapun, Ajax terbukti sudah mempermalukan Madrid. Dan, di 8 Besar nanti, siapa pun lawannya, pasti akan lebih berhati-hari dengan anak-anak Amsterdam ini. Kalau tidak, mereka bisa ditikam seperti Madrid yang harus menjerit.