Harga HP Diprediksi Naik Drastis di 2026, Kelas Murah Bisa Kembali ke RAM 4GB
DIFANEWS.COM – Tahun 2026 diperkirakan menjadi periode yang cukup menantang bagi konsumen smartphone. Sejumlah lembaga riset global, seperti International Data Corporation (IDC) dan Counterpoint Research, memperingatkan bahwa harga jual ponsel diprediksi naik signifikan tahun depan. Kenaikan ini dipicu oleh tekanan biaya komponen, khususnya RAM dan memori NAND flash, yang terus melonjak.
Kenaikan Harga Rata-Rata
IDC memproyeksikan harga jual rata-rata smartphone global bisa naik sekitar 70 dolar AS atau setara ± Rp1,1 juta pada paruh pertama 2026 akibat mahalnya komponen memori. Artinya, ponsel yang saat ini dibanderol di kisaran Rp3 jutaan berpotensi naik menjadi sekitar Rp3,5 jutaan atau lebih mahal tahun depan.
Sementara itu, Counterpoint Research memperkirakan average selling price (ASP) smartphone global bakal meningkat sekitar 6,9 persen dibandingkan 2025, dengan faktor utama lonjakan biaya memori.
Spesifikasi Ponsel Murah Berpotensi Turun
Tekanan biaya tersebut juga berdampak pada spesifikasi, terutama di segmen ponsel berharga terjangkau. Analisis pasar menunjukkan adanya potensi penurunan spesifikasi pada ponsel entry-level.
Model ponsel murah diperkirakan banyak kembali menggunakan RAM 4 GB, turun dari tren 6–8 GB yang cukup umum dalam beberapa tahun terakhir. Langkah ini dinilai sebagai strategi produsen untuk menjaga harga jual tetap kompetitif di tengah mahalnya komponen.
Di segmen menengah, konfigurasi RAM 8–12 GB masih diperkirakan tersedia. Namun, opsi RAM besar seperti 12–16 GB berpotensi makin terbatas karena harga memori premium yang kian tinggi.
Perkiraan Harga dan Spesifikasi di 2026
Jika tren saat ini berlanjut, berikut gambaran umum pasar smartphone pada 2026:
HP Murah / Entry-Level (Rp2–3 jutaan)
- RAM: 4–6 GB
- Penyimpanan: 64–128 GB
- Kamera: 12–50 MP
- Baterai: 4.000–5.000 mAh
- Catatan: Spesifikasi RAM berpotensi ditekan demi menjaga harga tetap terjangkau.
Mid-Range (Rp4–6 jutaan)
- RAM: 8–12 GB
- Penyimpanan: 128–256 GB
- Layar: FHD+ dengan refresh rate 90–120 Hz
- Fitur AI ringan
Prediksi: Harga naik sekitar Rp300–Rp800 ribu dibandingkan model setara di 2025.
Flagship (Rp10 juta ke atas)
- RAM: 12–16 GB (terbatas pada model tertentu)
- Penyimpanan: 256–512 GB
- Kamera premium dan fitur AI tingkat lanjut
Prediksi: Harga berpotensi meningkat lebih tinggi seiring mahalnya komponen dan adopsi fitur AI.
Kenapa Harga dan Spesifikasi Bisa Berubah?
Permintaan memori untuk pusat data dan server AI saat ini menyerap sebagian besar kapasitas produksi global. Dampaknya, pasokan RAM dan NAND untuk smartphone ikut menipis dan harganya perlahan naik. Sejumlah produsen chip juga menilai kondisi ini belum akan cepat berubah dan kemungkinan masih berlanjut hingga setelah 2026.
Dengan situasi tersebut, merek smartphone global seperti Xiaomi, Realme, hingga Samsung mau tak mau harus menyesuaikan strategi. Pilihannya relatif terbatas, antara menyesuaikan harga jual atau mengatur ulang spesifikasi agar keseimbangan bisnis tetap terjaga.
Harga HP pada 2026 diperkirakan makin mahal, terutama akibat komponen memori yang semakin langka dan mahal. Di sisi lain, spesifikasi RAM pada ponsel murah berpotensi turun ke 4 GB, sementara harga jual rata-rata diprediksi naik sekitar 6–7 persen dibandingkan 2025.
Bagi konsumen dengan anggaran terbatas, akhir 2025 bisa menjadi momen yang lebih aman untuk membeli ponsel, sebelum dampak kenaikan harga terasa penuh pada awal 2026.



