Bank Sentral Rusia Secara Bertahap Beralih ke Euro, Yuan, & Emas
JAKARTA, DIFANEWS.com — Bank Sentral Rusia terus bekerja untuk mendiversifikasi cadangan valuta asingnya, dan secara bertahap meninggalkan dolar Amerika seperti dikatakan Kepala Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina.
Dikutip dari laman rt.com, pertumbuhan ekonomi Rusia yang melambat selama dua tahun setelah sanksi ekonomi Barat, membuat dampak negatif terhadap cadangan valas (valuta asing) dan emas Rusia. Jumlahnya dikabarkan menyusut mencapai 356 miliar dolar AS.
“Sekarang, setelah kami berhasil recovery, jumlahnya mencapai 490 miliar dolar AS,” ujar Nabiullina kepada surat kabar finansial Jepang Nikkei.
“Saat ini kami sedang berusaha mendiversifikasi valas sehingga kami bisa memainkannya dalam berbagai kondisi ekonomi dan politik,” lanjutnya.
Naiullina menekankan bahwa memotong jumlah dolar AS adalah salah satu fokus terpenting bagi regulator. Dia juga menambahkan bahwa, sambil mengurangi greenback, Bank Sentral secara bertahap meningkatkan jumlah euro, yuan, dan emas sebagai cadangan valas.
Dia menambahkan volume valas sekarang membuat pemerintah bisa mengelola stabilitas perekonomian Rusia. Bulan lalu, tambah Nabiullina, Bank Sentral memproyeksikan cadangan devisa mencapai setengah triliun dolar AS, untuk berjaga-jaga terhadap situasi krisis ekonomi.
Cadangan valas dan aset internasional Rusia terdiri dari monetary gold, valas, dan Special Drawing Right.