News

Letusan Gunung Semeru, Warga Kabupaten Lumajang Perlu Bantuan Segera

LUMAJANG, difanews.com — Letusan Gunung Semeru menyebabkan sejumlah warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terkena awan panas.

Korban gunung meletus itu pun menyesaki fasilitas kesehatan terdekat, salah satunya Puskesmas Penanggal, Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Kepala Puskesmas Penanggal dr. Lya Aristin mengaku fasilitas kesehatan tempatnya bekerja tak mampu melayani seluruh korban letusan Gunung Semeru.

Ia juga mengatakan, pihaknya kekurangan peralatan kesehatan dan obat-obatan karena banyaknya korban.

“Kami sudah kekurangan brankar (alat untuk mengusung pasien), obat luka, analgetik (pereda nyeri),” ujar Lya Aristin pada Sabtu (4/12), dikutip dari kompas.tv dari surya.co.id.

Sebagian besar korban mengalami sesak napas dan luka bakar. Sebab itu, pihaknya paling membutuhkan oksigen untuk merawat para korban saat ini.

“Banyak yang mengalami sesak nafas karena yang mengalami luka di daerah wajah, bengkak,” tutur Lya.

Ia berharap bantuan oksigen cepat datang agar pasien-pasien itu dapat terselamatkan dan pulih kembali.

“Kami menunggu ambulans datang dan oksigen, kami minta bantuan ke puskesmas sekitar,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, erupsi Gunung Semeru telah menyebabkan 2 orang hilang, 1 orang meninggal, dan 8 penambang terjebak.

Evakuasi terhambat lumpur dari erupsi Gunung Semeru. Selain itu, pengiriman bantuan logistik dari Malang juga perlu melewati jalur memutar karena Jembatan Gladak Perak putus akibat banjir lahar dingin.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengumumkan pengumpulan bantuan bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

“Masyarakat Lumajang, kita perlu bersama. Saudara kita yang terdampak erupsi Semeru perlu bantuan kita,” tulis Thoriqul Haq di postingan Facebook pribadinya yang diberi judul ‘Titik Kumpul Bantuan di Pendopo’.

Dalam postingan tersebut, Thoriqul berharap warga memberikan bantuan, nasi bungkus, pakaian layak pakai, makanan bayi, dan kebutuhan darurat lainnya.

Bantuan akan dikumpulkan di Pendopo Arya Wiraraja, Kantor Bupati Lumajang dan akan dibagikan malam ini juga.

Saat ini, Gunung Semeru masih berstatus waspada. BNPB mengimbau masyarakat,untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer (km) dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara –  selatan.

Masyarakat juga diingatkan untuk selalu mewaspadai guguran awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

“Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” kata Plt Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari.

BNPB menyarankan pula masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan. “Sebab saat ini suhunya masih tinggi” tukas Abdul.

Selain itu, sambung Abdul Muhari, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

 

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button