News

Akibat Kebakaran Maut Depo Pertamina Plumpang, Rumah-rumah Gosong, 13 Orang Tewas

JAKARTA, difanews.com — Rumah-rumah yang berdekatan dengan Depo Pertamina Plumpang yang mengalami kebakaran hebat pada Jumat (3/3) malam, gosong dan roboh.

Menurut pantauan detikcom, kondisi kampung di RW 1 dan RW Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3) pukul 03.45 WIB, listrik mati total, suasana gelap dan kabel-kabel listrik putus. Bau gosong masih tercium di semua tempat.

Sepanjang 200 meter, rumah di sini rusak semua, gosong ataupun roboh. Semakin dekat dengan Depo Pertamina, semakin gosong rumah-rumahnya.

Kampung ini menjadi tak berpenghuni, kecuali orang-orang yang datang menengok rumahnya yang gosong. Petugas pemadam kebakaran sudah meninggalkan lokasi.

Api kebakaran Depo Pertamina Plumpang sudah berhasil dipadamkan beberapa menit sebelum pergantian hari. Sampai saat ini korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang berjumlah 13 orang. Puluhan orang luka-luka.

Korban kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang dibawa ke Rumah Sakit Mulyasari di Jalan Plumpang, Semper, Jakarta Utara, pukul 21.30 WIB. Jumlah korban kebakaran mencapai puluhan orang, dari anak-anak hingga ibu-ibu.

Dilaporkan beritasatu.com, petugas RS Mulyasari yang dihubungi membenarkan banyaknya jumlah korban kebakaran yang dibawa ke rumah sakit tersebut.

“Jumlah persisnya belum tahu, karena semua masih ditangani,” katanya, Jumat (3/3).

Meski tidak tahu persis jumlahnya, tapi dia memastikan bahwa jumlah korban lebih dari sepuluh orang, dari anak-anak hingga ibu-ibu.

Kebakaran Depo Pertamina terjadi pukul 20.11 WIB. Diduga yang terbakar adalah pipa bensin. Akibat kebakaran ini, di sosial media beredar sejumlah rumah ikut terbakar akibat adanya ledakan dan bensin yang menyambar.

Seorang warga bernama Trianto (45) menceritakan detik-detik kebakaran hebat Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan, Jakarta Utara, hingga membuat banyak rumah warga ikut terbakar. Triatno mendengar ledakan besar mengiringi kebakaran maut tersebut.

“Tadi kan pas hujan sebelum berhenti kan ada petir tuh. Sehabis petir gede, nggak lama bunyi cesss… Kabut, (bau) bensin, atau gas itu saya sesak, pokoknya sudah bekabut dah. Saya langsung ngeluarin ponakan saya semua suruh pergi. Sehabis itu udah, saya pergi. Nah, ini sekarang rumah habis dah,” kata Triatno di lokasi, Sabtu (4/3).

Trianto merupakan warga RT 06 RW 01, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja. Kawasan tempat tinggal Triatno menjadi area permukiman warga yang paling parah terkena dampak.

Selain membuat rumah hangus terbakar dan roboh, kebakaran ini juga membuat harta benda Triatno ludes dilalap si jago merah. Di antaranya motor dan uang tunai tabungan di rumahnya.

“Dua motor di dalam rumah kebakar, dua di luar enggak,” ucapnya.

Tak hanya itu, Triatno menyebut ada keluarganya yang juga terbakar. Bahkan sang ibu hingga kini belum diketahui keberadaannya.

“Adek saya kebakar dibawa ke Rumah Sakit Mulyasari. Ibu saya doang ini nggak ketauan nih sampai sekarang. Ponakan saya sama saya udah nyari muter-muter,” ujarnya.

“Soalnya tadi dia (ibu saya) balik sama adik saya nih. Adik saya kan kebakar tuh pas mau masuk ambil surat-surat,” sambungnya.

Foto: 2 foto dari detik.com dan beritasatu,com, foto lainnya dari screenshoot Twitter.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button