Arsenal Bikin Pelatih Man City Pep Guardiola Menderita

DIFANEWS.COM – Pep Guardiola mengatakan ia dibuat ‘menderita’ dalam hasil imbang 1-1 Manchester City dengan Arsenal, tetapi ia memuji ketangguhan timnya dan mengatakan bahasa tubuh serta komunikasi mereka kembali ke standar yang ia harapkan.
Skuad asuhan Guardiola hanya menguasai bola 32,8% melawan Arsenal, tetapi mereka hampir saja meraih tiga poin di Stadion Emirates pada. Minggu (21/9).
Erling Haaland mencetak gol melalui serangan balik setelah sembilan menit namun Arsenal melesakkan gol penyeimbang di menit ke-93 dari pemain pengganti Gabriel Martinelli, untuk berbagi poin.
Ketika ditanya kepada Guardiola bahwa penguasaan bola timnya berada pada titik terendah yang pernah mereka raih di bawah asuhannya, ia bercanda: “Saya tidak bisa hidup di negara ini dengan rekor lain, Anda tahu itu, jadi saya sangat bangga akan hal itu.”
“Saya sangat mengapresiasi Arsenal atas apa yang telah mereka lakukan. Oke, sekali dalam 10 tahun tidak buruk, kan?” Ia tersenyum saat mengakhiri jawaban pertanyaan itu dengan berkata: “Saya harus membuktikan diri lagi [dengan] strategi yang berbeda.”
Ia memuji timnya pascapertandingan, setelah pekan yang brutal di mana mereka menghadapi Manchester United pekan lalu, lalu Napoli pada Kamis, dan Arsenal pada Minggu.
“Kami hanya perlu melangkah selangkah demi selangkah untuk mencoba meraih poin,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bagaimana mereka memiliki beberapa pemain baru di tim. Ia mengatakan kiper pilihan pertama baru Gianluigi Donnarumma masih beradaptasi dengan gaya bermain City dan kelancaran umpannya serta kemampuannya menemukan rekan setim akan meningkat sementara yang lain juga akan terbiasa seiring waktu.
Namun, secara keseluruhan, Guardiola senang dengan poin tersebut. “Secara umum, yang mengendalikan permainan adalah Arsenal,” kata Guardiola. “Bukan kami. Dan itulah mengapa ketika ini terjadi, skor 1-1? Saya mengerti.”
Guardiola memang mengatakan bahwa menyaksikan timnya menghalau serangan demi serangan dari Arsenal adalah pengalaman yang menyakitkan. “Saya menderita. Saya tidak menyukainya. Saya ingin bola menjauh, menjauh — saya ingin bolanya dekat dengan gawang [David] Raya, bukan gawang Gigi [Donnarumma].
Ia juga menekankan betapa terkesannya ia dengan bahasa tubuh dan komunikasi timnya. “Kita harus menerima [hasilnya], tetapi keadaan akan membaik.”
“Saya sudah berkali-kali menekankan tentang [fokus pada] bahasa tubuh, bagaimana kita merayakan, bagaimana kita berkomunikasi, bagaimana kita berusaha untuk satu sama lain,” tandasnya.