Budi Arie Setiadi, Mantan Wartawan Itu, Kini jadi Menteri Komunikasi dan Informatika
JAKARTA, difanews.com — Budi Arie Setiadi, yang pernah malang melintang sebagai wartawan sejumlah media, kini resmi duduk sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) setelah dilantik Pesiden Joko Widodo, Seniin (17/7).
Sebelum dilantik sebagai Menkominfo, Budi merupakan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Budi punya rekam jejak aktivitas politik relawan yang cukup panjang. Dunia birokrasi mulai dicicipi saat ia menjabat Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Sebagai Menkominfo, Budi menggantikan posisi Johnny G. Plate yang dipecat buntut kasus dugaan korupsi BTS dan infrastruktur BAKTI Kominfo.
Pelantikan Budi sebagai Menkominfo berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2023 tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika yang ditandatangani pada 17 April 2023.
“Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-selurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Budi mengikuti sumpah jabatan yang dibacakan Jokowi di Istana Negara.
Budi lahir di Jakarta pada 20 April 1969. Ia merupakan lulusan Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia tahun 1996.
Ia bukan orang baru di Kabinet Indonesia Maju. Sebelum dilantik sebagai Menkominfo, Budi merupakan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Ia juga tercatat sebagai pendiri dan Ketua Umum Projo, organisasi relawan pendukung Jokowi yang berdiri pada Agustus 2013.
Sebelum terjun ke politik, Budi malang melintang di dunia jurnalistik. Tercatat ia pernah menjadi wartawan Media Indonesia pada 1994-1996 dan Kontan pada 1996-2001.
Pada 2008 hingga 2009 ia menjadi pemimpin umum Tabloid Bangsa.
Budi kemudian terjun ke politik pada 2005, bergabung dengan PDI Perjuangan. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Balitbang PDI-Perjuangan DKI Jakarta dan tercatat pernah menjadi Wakil Ketua DPD PDI-Perjuangan DKI Jakarta.
Kemudian, pada 2013 ia membentuk relawan Pro Jokowi (Projo) untuk mendukung Jokowi sebagai capres pada Pemilu 2014 dan 2019. Sampai saat ini Budi juga masih tercatat sebagai Ketua Umum DPP Projo.
Budi juga sempat menerbitkan dua buku, yakni Berubah Demi Rakyat yang terbit pada 2004 dan Menjemput Takdir Sejarah pada 2015.***