JAKARTA, difanews.com — Saul Canélo Alvarez menjadi juara tak terbantahkan pekan lalu setelah menang KO ronde 11 atas Caleb Plant di Las Vegas. Kemenangan itu membuatnya jadi orang pertama yang jadi pemegang empat sabuk gelar di kelas menengah super.
Sukses itu sekaligus juga menjadikannya the best fighter pound-for-pound.
Plant bukan lawan enteng buat Canélo meski faktanya ia menghentikan lawan ronde 11. Plant seorang bukan juara dunia abal-abal. Tekniknya brilian, tahan pukul, dan kondisi fisiknya prima. Tapi, Canélo selalu tahu apa yang harus dilakukannya di atas ring.
Ia terus menyerang. Coba mencecar tubuh lawan sepanjang ronde. Pertarungan itu bisa dikatakan menguras fisik.
Canélo mungkin petinju ambisius. Tapi, sabuk gelar IBF di pinggang Plant menjadi satu-satunya yang harus ia renggut untuk menyebut dirinya undisputed dengan tiga sabuk sebelumnya, WBA, WBC, dan WBO.
Karena itu, ia terus mencecar lawan, memancing pukulan ke bagian bawah untuk mendapatkan power knockput otentik yang baru bisa ia dapatkan di ronde 11. Di ronde itu Canélo mendapatkan hasil kerja keras, komitmen, kesiapan fisik dan mentalnya bersama pelatih Eddy Reynoso.
Wasit Russell Mora juga sudah bekerja keras, dan sekali lagi ia memperlihatkan penampilan sensasional, sama seperti ketika ia memimpin pertarungan Tyson Fury vs Deontay Wilder sebulan sebelumnya.
Pertarungan ini dibangun dengan permusuhan sengit antara kedua petinju, hinaan dan ancaman lewat media sosial yang kemudian berubah menjadi perkelahian dalam satu-satunya konferensi pers langsung di Los Angeles.
Ada harapan besar dan begitu bel berbunyi, mereka berdua tampil seperti yang diharapkan para penggemar. Canelo tampak lelah di ronde 9 dan 10 dengan Plant menjadi lebih sibuk, tetapi ada rentetan yang mengakhiri pertarungan dengan cara yang dramatis.
Kemudian datanglah momen yang menyentuh ketika tinju menunjukkan kepada dunia keindahan olahraga, ketika keduanya berpelukan, menyapa dan mengakui nilai masing-masing. Yang ini istimewa, karena sebelumnya ada ejeken-ejekan jelang pertarungan. Canelo dan Plant sekarang akan menjadi teman seumur hidup.
Segera sesudah itu kerumunan kecil menyerbu ring. Sang pemenang menunjukkan sabuk, yang ditambahkan sabuk Teotihuacán yang berharga, pengakuan khusus yang dibuat oleh tangan terampil dari kelompok etnis Meksiko dari Estado de Mexico. Sebuah karya seni sejati yang dikagumi dan dipuji semua orang, dan yang dengan bangga ditampilkan Canelo dengan kepuasan dan kebanggaan yang luar biasa.
Kami sekarang mengalihkan perhatian penuh kami ke konvensi tahunan WBC yang akan diselenggarakan di Mexico City, pertama kalinya dalam 21 tahun kami kembali ke CDMX.
Kami memiliki agenda yang sibuk dengan banyak topik penting untuk didiskusikan, peringkat, mandatori, lokakarya dan sertifikasi petugas ring, dan begitu banyak juara legendaris, raja saat ini, dan bintang masa depan yang akan berpegangan tangan dalam pertemuan tahunan kami yang bertajuk ‘BERSAMA LAGI”.