Sepakbola Indonesia

Catatan Sepakbola M. Nigara: Untung Ada Marcelino

Dan kemenangan itu sekaligus menjadi pembuka tabir bagi timnas kita. Maklum, dari 15 kali bertemu Arab Saudi sejak 1984, kita hanya mampu 4 kali draw dan 11 kali kalah.

UNTUNG ada Marcelino Ferdinan, Tim Nasional kita akhirnya mampu juga memetik kemenangan 2-0 atas Arab Saudi.

Sekitar 70 ribu pendukung yang Selasa (19/11) malam hadir di Stadion Gelora Bung Karno dan puluhan juta yang menyaksikan lewat kaca RCTI, meledak menyambutnya.

Kemenangan itu sungguh sangat melegakan kita semua. Kemenangan itu menjadikan asa untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026, dari Grup C, kembali terbuka.

Dan kemenangan itu sekaligus menjadi pembuka tabir bagi timnas kita. Maklum, dari 15 kali bertemu Arab Saudi sejak 1984, kita hanya mampu 4 kali draw dan 11 kali kalah.

Jadi tidak berlebihan, jika puluhan ribu penonton tak juga bergerak untuk meninggalkan stadion serta layar kaca. Bahkan para pemain pun berkeliling merayakan hari bahagia itu.

Sebagai wartawan yang pernah berpuluh tahun meliput tim nasional, suasana seperti demikian belum sekalipun terjadi. Tampaknya, kegembiraan yang lama tersimpan, tumpah juga Selasa (19/11) malam di Stadion penuh sejarah ini.

Terbuka

Lepas dari kegembiraan yang mudah-mudahan tidak berlebihan, Shin Tae Yong tampaknya mengubah cara bermain tim. Bagi saya, kita sudah pasti berbeda dan itu sah saja, dua penampilan terbaik pasukan STY saat away melawan Arab Saudi dan ketika menjamu Australia.

Bukan karena kedua laga itu berakhir imbang, tapi saya melihat saat itu strategi dan para punggawa yang diturunkan, tepat.

Dari sana, sekali lagi kita sangat mungkin berbeda pendapat dan itu tidak ada masalah, tim sangat mungkin mampu lolos minimal di peringkat ke-3 dari grup C.

Artinya, asa untuk tampil di Piala Dunia 2026, sangat terbuka.

Ketika away, lepas ada kesan wasit Ahmed Abu Bakar Said Al Kaf dari Oman, sangat menguntungkan tuan rumsh Bahrain, permainan Jay Idzes dan kawan-kawan, tidak berkembang.

Kesan ragu, terlihat jelas. Meski demikian, kita yang harusnya menang, akhirnya imbang.

Nah, ketika menghadapi Cina, ini juga bukan karena hasilnya kita kalah 0-2, tapi, saya sungguh melihat STY seperti tidak memiliki strategi yang kokoh. STY seperti kembali beruji coba.

Selasa malam pun demikian. Di hadapan pendukung fanatiknya, STY menampilkan gaya yang sangat berbeda. Bahkan, starting eleven lagi-lagi berbeda. Saat melawan Jepang Yakob Sayuri diturunkan sejak awal, sementara ketika menjamu Arab, Marselino yang diberi kepercayaan.

Jika di lima laga sebelumnya STY seperti menampilkan pola yang mengarah pada pertahanan, tapi melawan Arab Saudi tidak sama sekali.

Sejak awal, kesan main terbuka dengan penetrasi sangat dalam terjadi. Ujungnya, ya kita unggul 2-0, berkat dua gol yang dicetak Marselino Ferdinan.

Dengan kemenangan ini, maka asa untuk bisa menempati posisi ketiga atau keempat, menjadi sangat terbuka. Ya, langkah untuk ikut di Putaran final Piala Dunia menjadi sesuatu yang sangat mungkin.

Meski demikian, saya tetap fokus pada belum hadirnya bomber tim. Pemain yang memiliki naluri untuk mencetak gol dalam berbagai peluang, masih harus ditemukan.

Selain itu, mungkin karena tekanan yang sangat berat, emosi para punggawa kita juga agak mengkhawatirkan. Kalau saja di laga ke-6 itu kita bermain di kandang lawan, sepertinya bukan hanya Justin Hubner saja yang menerima kartu merah.

Ke depan, ya Maret 2025, semoga kondisi tim menjadi semakin baik. Terutama saat menjamu Bahrain (25/3/25) dan Cina (5/6/25), kita bisa meraih poin penuh.

Sementara untuk laga away vs Australia (20/3/25) dan vs Jepang (10/6/25), minimal meraih satu poin sudah dapat mengamankan posisi kita di urutan 3 atau 4.

Tetap semamgat!!!

M. Nigara, wartawan sepakbola senior

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button