Erdogan Kembali Terpilih untuk Pimpin Turki, Kalahkan Lawan yang Disebutnya Didukung Teroris
JAKARTA, difanews.com — Recep Tayyip Erdogan kembali terpilih menjadi Presiden Turki. Menurut Dewan Pemilihan Tertinggi Turki (Turkiye Yuksek Secim Kurulu) Ahmet Yener, pada Pemilu Presiden Turkki putaran 2, Ahad (28/5), Erdogan meraih 52,14 % suara sementara Kemal Kilicdaroglu 47,86 % berdasarkan suara yang masuk 99,43 %.
Erdogan melalui media sosialnya menulis Buyuk Turkiye Zaferi ile Baslasin Turkiye Yuzyili yang berarti mari memulai 100 tahun Turkiye dengan kemenangan besar.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan sejumlah pemimpin negara menyampaikan selamat kepada Erdogan yang kembali terpilih menjadi Presiden Turki.
Sebelumnya, Erdogan muncul di luar kediamannya di Uskudar Istanbul, di mana dia bernyanyi sebelum berterima kasih kepada orang banyak yang mendukungnya.
“Kami telah menyelesaikan putaran kedua pemilihan presiden dengan dukungan rakyat kami,” kata Erdogan. “Insya Allah kami akan layak atas kepercayaan Anda seperti yang telah kami lakukan selama 21 tahun terakhir,” tuturnya dikutip dari Al Jazeera, Senin (29/5).
Dia menambahkan bahwa 85 juta warga negara itu adalah ‘pemenang’ dari dua putaran pemungutan suara pada 14 Mei dan 28 Mei.
Presiden juga mengatakan bahwa oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) akan meminta pertanggungjawaban kandidat Kilicdaroglu atas kinerjanya yang buruk, menambahkan bahwa jumlah kursi CHP di parlemen menurun dibandingkan dengan jajak pendapat 2017.
Dalam komentar pertamanya setelah hampir dipastikan kalah pemilu, Kilicdaroglu mengatakan bahwa dia akan melanjutkan apa yang dia sebut sebagai ‘perjuangan untuk demokrasi’.
Erdogan berulang kali menyebut lawannya didukung oleh ‘teroris’ – karena dukungan yang ditawarkan oleh partai utama pro-Kurdi – sementara Kilicdaroglu mengakhiri kampanye dengan menyebut Erdogan sebagai ‘pengecut’.
Pemungutan suara putaran kedua pada Ahad (28/5) adalah pertama kalinya sejak pemilihan presiden langsung diperkenalkan pada 2014 bahwa pemungutan suara telah dilanjutkan ke tahap kedua.
Meskipun warga dipanggil untuk memilih lagi dua pekan setelah pemilihan awal 14 Mei, jumlah pemilih tetap sekitar 85%.
Erdogan, yang berkuasa sejak 2003, menawarkan visi pembangunan lebih lanjut, berjanji untuk memperluas perbaikan yang dibuat oleh pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK).
Menyusul keberhasilannya dalam pemilihan parlemen di mana Partai AK dan sekutunya memenangkan 323 dari 600 kursi, Erdogan juga mampu menjanjikan stabilitas yang ditawarkan dengan mengendalikan legislatif dan pemerintah.***