Gelap Mata dan Hati, Fauzan Tega Cekik dan Mutilasi Mantan Istri
Rovan mengungkap siasat jahat Fauzan saat membuang jasad korban. Fauzan membungkus dua bagian jasad korban menyerupai bungkusan ikan.
DIFANEWS.COM – amanya Fauzan Fahmi (43). Dia mengaku membunuh dan kemudian memutilasi mantan istri sirinya, SH (40), karena sakit hati. Fauzan mengakui perbuatan kejamnya itu dilakukan saat korban dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan Fauzan memutilasi korban setelah mencekiknya hingga tidak sadarkan diri. Pembunuhan itu terjadi di rumah Fauzan di Muara Baru, Jakarta Utara, Minggu (27/10).
“Setelah korban tidak sadarkan diri, pelaku langsung meletakkan korban di gang di samping rumah milik pelaku,” kata Rovan dalam keterangannya, Sabtu (2/11), dikutip dari news.detik.com.
Setelah itu Fauzan mengambil sebilah pisau. Di saat korban tidak sadarkan diri itu, Fauzan langsung memutilasi korban.
Rovan mengungkap siasat jahat Fauzan saat membuang jasad korban. Fauzan membungkus dua bagian jasad korban menyerupai bungkusan ikan.
“Mayat korban dibungkus oleh pelaku dengan menggunakan karung dan diikat dengan rapi, dibungkus dengan kardus sehingga menyerupai bungkus ikan. Karena background pelaku ini sebagai broker ikan di Pasar Lelang Ikan di Muara Baru,” kata Rovan.
Fauzan sendiri mengaku membunuh mantan istri sirinya itu karena sakit hati lantaran ucapan korban dinilai merendahkan istri dan ibunya.
“Sakit hati, Pak. Korban ngerendahin istri saya, ibu saya,” kata Fauzan kepada polisi, dilihat dalam video yang diunggah akun Instagram @kasubditjatanraspmj.
Fauzan mengaku saat itu dirinya sangat emosional. Dia mengaku sudah gelap mata saat memutilasi korban.
Setelah membunuh korban, Fauzan mengaku membuang bagian kepala dan badan korban secara terpisah. Fauzan membuang bagian kepala terlebih dahulu dan keesokan harinya baru bagian badannya.
Jasad korban ditemukan di Danau Muara Baru, Jakarta Utara, pada Selasa (29/10), pukul 10.00 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi tanpa kepala dan badan dibungkus karung, selimut, hingga kardus. Bagian tubuh korban ditemukan di tempat terpisah.***
