PRABUMULIH, DIFANEWS – Dugaan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar sempat meresahkan para pemilik kendaraan diesel di Kota Prabumulih. Kondisi ini ditandai dengan antrean panjang di sejumlah SPBU yang mengular hingga memicu dugaan adanya perlakuan khusus terhadap kendaraan tertentu.
Sejumlah pengendara mengeluhkan sulitnya mendapatkan solar, terutama pada jam-jam sibuk. Selain itu, BBM non-subsidi seperti Dexlite juga kerap tidak tersedia.
Udi, salah satu pemilik mobil diesel, mengungkapkan bahwa solar sebenarnya ada, namun antreannya sangat panjang. Sementara jika memilih Pertamina Dex, harganya dinilai terlalu mahal.
“Solar ada, tapi antreannya panjang. Dexlite juga sering kosong. Kalau mau mobil tetap jalan, mau tidak mau harus nunggu antre beli solar. Kalau beli Pertamina Dex, harganya cukup mahal, sekitar Rp 15 ribuan per liter,” ujarnya, Selasa, (30/12/2025).
Pantauan awak media FAJARSUMSEL.COM di lapangan menunjukkan, hampir seluruh SPBU di Prabumulih melayani penjualan solar dengan antrean panjang hingga mengular.
Keluhan serupa disampaikan Mat, sopir travel antarkota. Ia mengaku harus mengantre berjam-jam, namun pembelian solar justru dibatasi.
“Sudah lama antre, tapi cuma boleh beli sekitar Rp 150 ribu saja,” ungkapnya.
Namun demikian, Mat mengaku melihat adanya kendaraan tertentu yang bisa membeli solar hingga Rp500 ribu. Hal itu memunculkan dugaan adanya perlakuan khusus.
“Saya tanya ke petugas SPBU, katanya itu jatah khusus. Ini yang bikin kami jadi bertanya-tanya,” bebernya.
Menanggapi kondisi tersebut, Kapolres Prabumulih AKBP Bobby Kusumawardhana SH SIK MSi menegaskan bahwa stok BBM jenis solar sebenarnya tersedia dan tidak dalam kondisi kosong. Namun, ia mengakui antrean memang terjadi karena tingginya permintaan BBM subsidi.
“Bukan kosong. Memang di mana-mana, hampir di seluruh Sumatera Selatan, pembelian BBM subsidi itu antre. Bukan hanya di Prabumulih. Stoknya ada dan tersedia. Saya juga keliling, pantauan kita pembelian BBM subsidi memang antre,” jelas Kapolres.
