News

Korea Utara Meningkatkan Kekhawatiran dengan Simulasi Latihan Serangan Nuklir Taktis

KOREA UTARA, difanews.com -Banyak pengamat menghubungkan konflik antara Rusia dan Ukraina dengan kemungkinan terjadinya perang nuklir, tetapi pada kenyataannya, bukan negara tersebut yang menjadi sumber kekhawatiran utama.

Korea Utara (Korut) memberi kekhawatiran baru dengan aksinya pekan ini. Negeri Kim Jong Un itu melakukan simulasi latihan serangan nuklir taktis yang mencakup dua rudal jelajah jarak jauh dalam latihan untuk “memperingatkan musuh”.

“Negara bersiap jika terjadi perang nuklir,” muat Reuters mengutip kantor berita corong pemerintah, KCNA, dikutip dari CNBC, Senin (4/9/2023).

KCNA mengatakan latihan tersebut berhasil dilakukan pada hari Sabtu. Setidaknya dua rudal jelajah yang membawa hulu ledak nuklir tiruan ditembakkan ke arah Laut Barat semenanjung Korea dan terbang sejauh 1.500 km (930 mil) pada ketinggian yang telah ditentukan yaitu 150 meter.

Uji coba rudal terbaru ini dilakukan tepat setelah latihan tahunan gabungan antara Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai Ulchi Freedom Shield, berakhir pada hari Kamis. Kala itu, bomber maut B-1B juga turut dalam latihan.

Korut pun bereaksi reaktif atas hal itu. “Pyongyang akan meningkatkan pencegahan militernya terhadap Amerika Serikat dan Korea Selatan,” muat media itu lagi.

Diketahui, pada tanggal 21 Agustus lalu, Kim Jong Un juga mengunjungi armada angkatan laut yang ditempatkan di pantai timur Korut. Ini untuk mengawasi uji coba rudal jelajah strategis di atas kapal perang di mana ia menekankan kapal tersebut akan mempertahankan kekuatan serangannya untuk situasi pertempuran.

Korut dalam beberapa tahun terakhir memang berulang kali memicu alarm di kawasan Asia Pasifik denganĀ uji coba militernya, khususnya rudal. Pyongyang menguji rudal balistik, rudal jelajah hingga rudal hipersonik.

Mengutip BBC International, rudal hipersonik melesat beberapa kali lipat dari kecepatan suara dan pada ketinggian rendah, untuk menghindari deteksi radar. Rudal yang ditembakkan di atas Jepang pada bulan Oktober 2022, yang diperkirakan merupakan rudal jarak menengah Hwasong-12 dengan jangkauan 4.500 km, alias hingga Pulau Guam AS.

“Korut telah menguji rudal dengan jangkauan yang semakin jauh dan semakin jauh,” kata peneliti di Royal United Services Institute, Joseph Byrne, akhir tahun lalu.

“Ini bisa menjadi pertanda bahwa mereka akan menguji hulu ledak nuklir lain, yang telah diprediksi selama beberapa waktu,” tambahnya.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button