Mantan Presiden AS Donald Trump Mengumpulkan US$ 20 Juta Saat Bersamaan dengan Serangkaian Dakwaan
AMERIKA SERIKAT, difanews.com -Selama tiga pekan terakhir, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berhasil menghimpun hampir US$ 20 juta atau sekitar Rp 306 miliar (dengan kurs Rp 15.298/US$). Pencapaian finansial ini terjadi dalam waktu yang sama dengan serangkaian dakwaan yang ditujukan kepadanya.
Mengutip Reuters dalam laman CNBC, keuntungan makin melonjak setelah Trump menyerahkan diri atas 13 tuduhan kejahatan, termasuk upayanya untuk membalikkan hasil pemilu Georgia tahun 2020 silam, ke Penjara Fulton County pada Kamis (24/8/2023) waktu setempat.
Foto ‘mugshot’ Trump yang diambil saat penyerahan diri tersebut kini telah menghasilkan keuntungan US$ 7,1 juta (Rp108 miliar). Foto tersebut berubah menjadi kaos, kacamata, mug, poster, dan bahkan boneka bobblehead untuk dijual kembali.
Juru bicara Trump Steven Cheung bahkan mengatakan Trump telah menghasilkan US$ 4,18 juta (Rp63,9 miliar) dari penjualan pernak-pernik dari fotonya tersebut. Jumlah ini merupakan pendapatan sehari pada Jumat (25/8/2023).
“Ini menjadikannya hari dengan pendapatan kotor tertinggi dalam kampanyenya sejauh ini,” kata Cheung melalui X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Trump, yang terpilih sebagai presiden pada tahun 2016 tetapi dikalahkan oleh Joe Biden dari Partai Demokrat pada tahun 2020, kembali mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik.
Trump saat ini menghadapi empat dakwaan, termasuk dua dakwaan terkait dengan klaim palsunya bahwa pemilu telah dicurangi dan serangan pada 6 Januari 2021 oleh para pengikutnya di US Capitol di Washington, D.C. Namun dia telah membantah semua tuduhan.
Pada 15 Agustus, Trump didakwa oleh dewan juri Georgia setelah dilakukan penyelidikan oleh Jaksa Wilayah Fulton County Fani Willis mengenai upayanya membalikkan kekalahannya dalam pemilu tahun 2020 dari Biden di negara bagian tersebut.
Pada tanggal 3 Agustus, dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan yang diajukan oleh Penasihat Khusus Jack Smith di pengadilan federal di Washington bahwa dia berkonspirasi untuk menipu Amerika Serikat dengan mencegah Kongres mengesahkan kemenangan Biden dalam pemilu tahun 2020 atas dirinya. Ia juga mencabut hak pemilih untuk mendapatkan hak pilihnya melalui pemilu yang adil.
Trump juga mengaku tidak bersalah atas tuduhan menyimpan dokumen rahasia secara tidak sah setelah meninggalkan jabatannya. Ini juga termasuk memalsukan catatan bisnis dalam sebuah kasus di New York terkait dengan pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels sebelum pemilihan presiden tahun 2016.