KOTA BOGOR, difanews.com – Hari Jadi ke-540 Kota Bogor akan digelar Pemerintah Kota Bogor pada 3 Juni di Alun-Alun Kota Bogor.
HUT kali ini mengambil tema ‘Abhinaya Satya Lestari’. Abhinaya berarti semangat, satya, tulus, dan Lestari berarti tidak berubah, bertahan, terus hidup.
Kota Bogor terus bersemangat dan tulus menghadirkan program-program berkelanjutan bagi lingkungan agar bumi terus hidup atau lestari. Huruf dan angka pada logo dibuat menggunakan font bertema aksara.
Makna Kujang Mata 9. Masyarakat Sunda memandang kujang sebagai refleksi ketajaman dan daya kritis, serta lambang kekuatan dan keberanian memperjuangkan hak-hak dan kebenaran.
Elemen sungai menggambarkan salah satu usaha kebijakan populer yang diputuskan Sri Baduga Maharaja adalah menciptakan parit besar yang mengitari ibu kota Pajajaran, Pakuan, langkah ini tertulis pada Prasasti Batutulis.
Konon parit ini selain sebagai pengairan persawahan untuk kesejahteraan warga, juga menjadi sarana melindungi area ibu kota Pajajaran dari lawannya.
Makna daun dalam logo ini adalah sebagai simbol hidup harus bekerja sama atau berkolaborasi. Sehelai daun ternyata saling mendukung dengan dedaun lainnya untuk menjaga keberlanjutan hidupnya.
Bila suatu pepohonan memiliki daun rimbun nan hijau, ibarat pohon tersebut hidup dengan baik. Selain itu, daun juga sebagai simbol Pemkot Bogor sangat konsern di isu lingkungan dan program pembangunan berkelanjutan.
Untuk logo Mahkota Sri Baduga Maharaja terinspirasi dari mahkota Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi yang telah mewariskan jalan hidup bagi generasi sekarang yang sangat relevan dengan kondisi saat ini.
“Setelah 2 tahun vakum, 3 Juni kita akan melihat suguhan atraksi sanggar-sanggar di Kota Bogor. HJB kita pusatkan di Alun-Alun Kota Bogor Insya Allah,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor Atep Budiman dalam perayaannya nanti, acara masih akan menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.
“Di Alun-Alun ada pawai cuma skalanya tidak terlalu besar seperti yang sudah-sudah. Waktu terbatas, suasananya kan transisi pandemi menuju endemi. Walaupun statistiknya sudah bagus, tapi kita akan mulai lagi geliatnya. Roundownnya sudah dibahas yang pasti tanggal 3 Juni 2022,” ucap Atep.