Misteri Hilangnya Menteri Pertahanan China Li Shangfu, Sorotan Pemerintah AS
AMERIKA SERIKAT, difanews.com -Pemerintah Amerika Serikat (AS) dikabarkan memberikan pernyataan terkait kepergian Menteri Pertahanan (Menhan) China Li Shangfu yang tidak terlihat di hadapan publik. Laporan ini muncul dalam berita Financial Times pada tanggal 14 September 2023.
Pejabat AS menyebut bahwa saat ini Li kemungkinan besar adalah subjek penyelidikan oleh Beijing. Washington juga menduga bahwa Li telah dibebastugaskan.
Li sendiri tiba-tiba menarik diri dari pertemuan dengan para pemimpin pertahanan Vietnam pekan lalu. Hal ini terjadi di tengah pertanyaan tentang ketidakhadirannya selama lebih dari dua minggu di hadapan publik.
Li yang berusia 65 tahun dijadwalkan menghadiri pertemuan tahunan mengenai kerja sama pertahanan yang diselenggarakan oleh Vietnam di perbatasannya dengan China pada 7-8 September. Namun, dua pejabat Vietnam mengatakan kepada Reuters pertemuan itu ditunda setelah Beijing mengatakan kepada Hanoi beberapa hari sebelum acara tersebut bahwa menteri tersebut memiliki “masalah kesehatan”.
Hilangnya Li dari publik juga telah menuai sejumlah komentar. Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel mengunggah di X, sebelumnya Twitter, pada 8 September bahwa Li memang jarang terlihat.
Emanuel menduga bahwa Li mengalami nasib serupa dengan mantan Menteri Luar Negeri Qin Gang, yang baru-baru ini menghilang dan kemudian digantikan oleh Wang Yi
“Pertama, Menteri Luar Negeri Qin Gang hilang, kemudian komandan Pasukan Roket hilang, dan sekarang Menteri Pertahanan Li Shangfu tidak terlihat di depan umum selama ini dua minggu. Siapa yang akan memenangkan perlombaan pengangguran ini? Pemuda China atau kabinet Xi?”
Li terakhir terlihat di Beijing pada 29 Agustus saat menyampaikan pidato penting di forum keamanan dengan negara-negara Afrika. Sebelumnya ia mengadakan pertemuan tingkat tinggi selama perjalanan ke Rusia dan Belarusia.
Menteri Pertahanan China terutama bertanggung jawab atas diplomasi pertahanan dan tidak memimpin pasukan tempur. Profil publiknya kurang dibandingkan menteri luar negeri, yang sering muncul di media pemerintah.
“Hilangnya Li, yang terjadi tak lama setelah Qin, menunjukkan betapa misteriusnya politik elit China di mata dunia luar,” kata Alfred Wu, profesor di Lee Kuan Yew School of Public Policy di Singapura.
“China di bawah kepemimpinan Xi tidak merasa perlu menjelaskan diri mereka kepada dunia,” sebutnya.