Parah, Rotasi Besar-besaran Bikin Liverpool Tersingkir di Piala Carabao

DIFANEWS.COM – Anfield kembali hening ketika perjudian Arne Slot untuk melakukan rotasi besar-besaran menjadi boomerang. Liverpool yang banyak berubah tersingkir dari Piala Carabao di tangan Crystal Palace, Rabu (29/10) dinihari WIB.

Ini jadi malam suram buat The Reds yang menuai kekalahan keenam dalam tujuh pertandingan, dan mungkin yang paling meresahkan dari semuanya.

Pemilihan pemain Slot mengejutkan bahkan sebelum kick-off. Sepuluh perubahan dari tim yang kalah 2-3 di Brentford, tiga remaja di susunan pemain inti, dan satu pemain cadangan dengan rata-rata usia hampir 19 tahun.

Itu adalah risiko yang diperhitungkan, jenis malam yang dimaksudkan untuk menguras tenaga para pemain muda dan mengistirahatkan kaki yang lelah para pemain pilar. Tapi, itu menjadi babak baru dalam kisah kelemahan dan frustrasi.

Liverpool memulai dengan energi tetapi kurang yakin. Federico Chiesa, salah satu dari sedikit pemain senior di lapangan, dua kali nyaris mencetak gol. Upaya pertamanya membentur mistar gawang, sementara upaya keduanya ditepis dengan cerdik oleh kiper Palace, Walter Benitez.

Palace semakin percaya diri seiring berjalannya babak pertama, dan pertahanan Liverpool mulai rapuh. Gol pembuka datang dan jadi sebuah anugerah.

Joe Gomez, yang kini menjadi salah satu pemain senior di tim muda ini, kehilangan bola di area berbahaya, dan Ismaila Sarr tak menyia-nyiakan kesempatan, melepaskan tembakan rendah melewati Kelleher untuk membungkam The Kop.

Empat menit kemudian, momen itu bagaikan déjà vu. Umpan lambung Yeremy Pino menemukan Sarr di ruang kosong yang luas, dan penyerang Senegal itu melepaskan tembakan melengkung yang tak mampu dihentikan kiper lawan. Dua gol dalam empat menit membuat Liverpool tampak kewalahan jauh sebelum jeda.

Babak kedua menjadi ajang untuk menekan. Tim asuhan Slot mencoba bangkit, tetapi tak ada semangat, keyakinan, dan kepemimpinan. Absennya Van Dijk, Konate, Szoboszlai, Wirtz, Gakpo, Salah, dan Ekitike menjadi sorotan.

Tanpa pilihan pemain senior di bangku cadangan, sang manajer hanya bisa menyaksikan anak-anak asuhnya berjuang keras melawan tim Palace yang semakin percaya diri.

Harapan yang tersisa menguap sebelas menit menjelang akhir pertandingan ketika Amara Nallo yang berusia 18 tahun kena kartu merah karena menjatuhkan Justin Devenny sebagai bek terakhir. Itu adalah momen yang naif, sekaligus putus asa. Tendangan melengkung Pino di menit-menit akhir membuat skor menjadi 3-0 dan menggarisbawahi betapa rapuhnya struktur Liverpool secara keseluruhan.

Hasil ini menyisakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Komitmen Slot untuk melakukan rotasi pemain dapat dimengerti mengingat jadwal yang padat, tetapi keputusan untuk menurunkan tim yang kurang berpengalaman dalam pertandingan sistem gugur akan mengundang sorotan. Kekalahan itu sendiri memang menyakitkan, tetapi cara kekalahan itu terasa lebih memprihatinkan.

Kini tibalah masa-masa menentukan bagi sang juara. Aston Villa tiba di Anfield pada Sabtu, diikuti Real Madrid di Liga Champions pada Selasa, dan kemudian Manchester City bertandang pada 9 November. Bagi klub yang terbiasa menantang di segala lini, suasana hati telah berubah dari frustrasi menjadi ketakutan.

Piala Carabao mungkin tidak menentukan musim Liverpool, tetapi kekalahan terbaru ini telah memperdalam krisis yang tak bisa lagi diabaikan. Proyek Slot masih dalam tahap awal, tetapi malam-malam seperti ini menunjukkan betapa rapuhnya fondasi tersebut.

Hasil Lengkap Babak 4 Piala Carabao

28 Oktober

• Grimsby Town 0–5 Brentford
• Wycombe Wanderers 1–1 (4-5) Fulham
• Wrecham 1-2 Cardiff City

29 Oktober

• Arsenal 2-0 Brighton & Hope Albion
• Liverpool 0-3 Crystal Palace
• Swansea City 1-3 Manchester City
• Wolverhampton Wanderers 3-4 Chelsea
• Newcastle United 2-0 Tottenham Hotspur

Perempat final

15 Desember

• Arsenal vs Brentford
• Cardiff City vs Chelsea
• Manchester City vs Brentford
• Newcastle United vs Fulham***