Sepakbola Indonesia

Pelatih Persewangi Syamsuddin Batola Meninggal Dunia Karena Kecelakaan di Tol Pasuruan – Probolinggo

DIFANEWS.COM – Kabar duka menyelimuti persepakbolaan Indonesia dan khususnya Banyuwangi. Syamsuddin Batola, pelatih kepala Persewangi Banyuwangi, meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Pasuruan-Probolinggo pada Kamis (12/12) pagi. 

Dalam kecelakaan tersebut, Syamsuddin duduk di kursi belakang Avanza ketika sebuah minibus jenis Hino menabrak dari arah belakang.

Kepergian sosok yang begitu berarti bagi Laskar Blambangan ini meninggalkan duka mendalam bagi seluruh anggota tim.

Presiden Persewangi, Handoko, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Syamsuddin.

“Kami sangat kehilangan sosok pelatih yang sangat berdedikasi dan juga menjadi bagian penting dari keluarga besar Persewangi,” ujar Handoko dalam keterangan resminya.

Selama ini, Syamsuddin telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan Persewangi. Kepemimpinannya yang kuat dan kemampuannya dalam meracik tim Persewangi. Kepergiannya tentu menjadi kehilangan yang cukup besar bagi Laskar Blambangan.

Bahkan, sebelum kejadian tersebut Syamsuddin Batola tengah menjalankan tugasnya sebagai pelatih kepala Persewangi untuk mengikuti manager meeting Liga 4 di Surabaya. 

Saat ini, Pihak Manajemen Persewangi dan keluarga besar almarhum masih berusaha untuk mengurus segala keperluan terkait dengan kepergian pelatih mereka.

Handoko memastikan semua hal termasuk pemulangan jenazah coach Syamsuddin ke Makasar ditangani oleh manajemen klub. 

“Kami mohon doa kepada masyarakat untuk almarhum. Semoga semua diberi ketabahan,”ucapnya.

Syamsuddin Batola merupakan figur penting dalam sejarah sepakbola nasional, baik sebagai pemain maupun pelatih. Kariernya yang panjang di lapangan hijau telah mencetak berbagai pencapaian, termasuk membawa PSM Makassar menjadi juara Divisi Utama Liga Indonesia musim 1999-2000.

Syamsuddin Batola lahir di Maros, Sulawesi Selatan, 4 Juli 1967. Ia memulai karier sepak bolanya di Diklat PPLP Sulawesi Selatan pada tahun 1982, kemudian melanjutkan pendidikan sepakbolanya di Diklat Ragunan, Jakarta, pada 1984.

Di usia yang masih muda, Syamsuddin tergabung dalam tim pelajar Indonesia yang berhasil meraih gelar Piala Asia 1984 di New Delhi. Sebagai seorang pemain profesional, ia dikenal sebagai bek tengah yang kokoh dan telah bermain untuk klub-klub besar seperti Pelita Jaya, PKT Bontang, dan PSM Makassar.

Puncak kariernya terjadi ketika ia berhasil membawa PSM Makassar meraih gelar juara Liga Indonesia pada musim 1999-2000. Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Syamsuddin beralih menjadi pelatih, termasuk menjabat sebagai Direktur Teknik Akademi PSM dan pelatih kepala Persewangi Banyuwangi.***

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button