News

Pertemuan Langka, Xi Jinping dan Narendra Modi Diskusikan Ketegangan Perbatasan di BRICS 2023

Presiden Xi Jinping dari China dan Perdana Menteri Narendra Modi dari India mengadakan pertemuan mendalam untuk meredakan ketegangan perbatasan dalam Kontferensi Tingkat Tinggi BRICS 2023 di Afrika Selatan.

Afrika Selatan, difanews.com – Presiden Xi Jinping dari China dan Perdana Menteri Narendra Modi dari India melakukan diskusi mendalam dengan tujuan mengurangi ketegangan terkait perselisihan perbatasan. Pertemuan antara keduanya terjadi dalam serangkaian Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Afrika Selatan.

“Kedua pemimpin negara bertukar pandangan dengan jujur dan mendalam,” menurut keterangan Kementerian Luar Negeri China, dikutip dari CNBC, Sabtu (26/8/2023).

Pertemuan empat mata antara Xi Jinping dan Modi terbilang langka. Sebab, hubungan China dan India memanas sejak bentrokan mematikan di perbatasan Himalaya yang menewaskan 20 tentara india dan setidaknya 4 tentara China pada 2020 silam.

“Presiden Xi menekankan bahwa peningkatan hubungan China-India akan bermanfaat bagi kepentingan bersama kedua negara dan masyarakat,” kata juru bicara Beijing.

“Kedua belah pihak harus mengingat kepentingan keseluruhan hubungan bilateral mereka dan menangani masalah perbatasan dengan baik sehingga dapat bersama-sama menjaga perdamaian,” ia melanjutkan.

Menteri Luar Negeri India Vinay Kwatra mengatakan Modi telah menyoroti masalah yang belum terselesaikan di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC), yang memisahkan wilayah Ladakh di Himalaya dari wilayah China, tempat bentrokan mematikan tahun 2020 terjadi.

“Modi menggarisbawahi bahwa peran LAC sangat penting untuk menormalisasi hubungan India-China,” kata Vinay Kwatra kepada wartawan pada hari Kamis.

India menyadari bahwa LAC yang melintas sepanjang 3.500 km menjadi sumber sengketa antara kedua negara terpadat di dunia tersebut. Mereka sering kali menuduh satu sama lain berusaha merebut wilayah di sepanjang LAC.

Bentrokan pada tahun 2020 di sepanjang perbatasan yang memisahkan Tibet dari negara bagian Ladakh di India menyebabkan memburuknya hubungan China-India secara signifikan.

Pemerintahan Modi telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam proyek konektivitas di sisi perbatasannya untuk meningkatkan kehadiran warga sipil dan membentuk batalyon paramiliter baru.

Mereka juga berupaya mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Australia, yang juga tertarik dengan negara-negara tersebut sebagai alternatif pengganti China.

Sembilan belas putaran perundingan militer antara Beijing dan New Delhi, termasuk yang terakhir pada awal bulan ini, gagal mencapai kemajuan dalam sengketa perbatasan.

Kedua negara sebelumnya sudah hadir di berbagai pertemuan diplomatik multilateral sejak bentrokan tahun 2020. Namun, Kamis (24/8/2023) ini merupakan pertemuan tatap muka pertama antara kedua pemimpin sejak interaksi singkat pada KTT G20 di Bali November lalu.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button