DIFANEWS.COM – Valve lagi-lagi jadi bahan pembicaraan warganet setelah muncul info soal Steam Machine perangkat yang digadang-gadang bakal ngasih pengalaman konsol tapi tetep bawa rasa PC. Buat gamer yang suka simple tapi tetap mau fleksibilitas ala PC, ini bisa jadi opsi menarik banget.
Salah satu alasan kenapa Steam Machine mulai dilirik lagi adalah karena ekosistem Steam yang makin besar. Valve sudah punya berbagai perangkat seperti Steam Deck, Steam Controller, hingga Steam Frame, ditambah dukungan VR lewat Index. Dengan ekosistem sebesar itu, jelas Steam Machine tidak akan berdiri sendirian..
Dari segi harga, Steam Machine ini nggak bakal sekuat konsol high-end, mungkin sedikit di atas Xbox Series S. Justru ini kabar bagus, karena biasanya performa yang “cukup tapi nggak overkill”. Analisis dari Notebookcheck estimasi harga untuk Steam Machine bisa di kisaran US$ 449 hingga US$ 600 ( Rp 7–10 juta lebih)
Keunggulan lain yang cukup berpengaruh adalah fitur bermain online gratis, sama seperti di PC. Gamer konsol pasti paham mahalnya biaya langganan PS+ atau Game Pass hanya untuk main online. Kalau Steam Machine mengikuti standar PC, pemain tinggal langsung main tanpa mikir biaya bulanan jelas nilai plus besar.
Belum lagi diskon Steam yang sudah melegenda. Summer Sale, Autumn Sale, Winter Sale tinggal pilih mau “khilaf” di musim apa. Dengan harga game yang sering kali lebih murah dibanding platform lain, Steam Machine otomatis menawarkan koleksi game yang lebih ramah kantong.
Ada juga kemungkinan perangkat ini mendukung emulasi, apalagi jika tetap berbasis SteamOS seperti Steam Deck. Meskipun berada di area abu-abu, fitur ini dianggap sebagian gamer sebagai cara melestarikan game-game lama.
Dengan semua keunggulan tersebut, Steam Machine tampaknya punya peluang besar menjadi konsol alternatif yang menggoda, terutama bagi gamer yang mencari harga terjangkau namun tetap ingin fleksibilitas ala PC.
