AI News

Pantai Aloha Jadi Panggung Harmoni Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan

Mentari pagi mulai menanjak di ufuk timur Pantai Aloha PIK di Jakarta, memantulkan kilau keemasan di permukaan air. Angin laut segar menyapu wajah ratusan peserta Indonesian Prison Product and Art Festival (IPPA Fest) Aloha 2025 hari kedua, Sabtu (9/8/2025), membawa aroma semangat yang menular.

Di garis start, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, berdiri bersama sang istri. Dengan senyum lebar, ia melepas rombongan fun walk—rangkaian langkah santai namun penuh makna—menyusuri pesisir. Pemandangan biru laut dan suara ombak menjadi latar harmoni kebersamaan.

Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur, Kadiyono, turut berada di barisan peserta, menyatu tanpa sekat jabatan. “Kegiatan ini membawa semangat luar biasa,” ujarnya, sesekali melambaikan tangan pada peserta lain. Langkah-langkah mereka bukan sekadar olahraga, melainkan pesan kebersamaan yang terasa di setiap senyuman dan sapaan.

Setelah garis finish, panggung utama berdenyut dengan musik senam yang riang. Pegawai, keluarga, bahkan anak-anak kecil bergerak serentak, tak peduli usia maupun status. Peluh bercampur tawa, membentuk potret keluarga besar yang utuh.

Tak lama, arena berubah menjadi panggung lomba-lomba khas HUT RI. Kepala Kantor Wilayah dari berbagai provinsi ikut serta, bersaing di balap karung, tarik tambang, dan lomba-lomba jenaka lainnya. Sorakan penonton mengiringi setiap langkah dan teriakan penyemangat meledak di udara. Inilah saat di mana pejabat tinggi dan staf muda sama-sama berlutut di pasir, menarik tali, berjuang dalam semangat yang sama.

“Momentum seperti ini bukan hanya soal olahraga atau hiburan, tapi memperkuat rasa kekeluargaan,” tegas Agus Andrianto. “Kebersamaan ini adalah energi positif untuk terus mengabdi kepada bangsa.”

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menambahkan bahwa IPPA Fest Aloha 2025 bukan sekadar festival produk dan seni, melainkan ruang inspiratif yang merangkul pegawai, keluarga, dan masyarakat.

Di ujung acara, matahari sudah condong ke barat. Semangat yang terbangun di pesisir Aloha tak sekadar tertinggal di pasir pantai. Ia dibawa pulang, menjadi api kecil yang menyala di hati setiap peserta, sebagai pengingat bahwa di balik tugas berat, selalu ada ruang untuk merayakan kebersamaan dan persaudaraan. (ril)

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button