Tingginya Kadar Vitamin D3 Berpotensi Tidak Tertular Covid-19
Menurut Siti, penelitian yang sama juga menyebut bahwa seseoang berpotensi terkena Covid-19 pada saat kadar vitamin D3 di darah kurang dari 20 ng/ml.
JAKARTA, DIFANEWS.COM — Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyebut ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa seseorang berpotensi tidak tertulari Covid-19 jika kadar vitamin D3 di dalam darahnya sesuai atau normal.
“Kalau lebih dari 30 (kadar vitamin D3 di darah seseorang 30 ng/ml), tidak akan kena Covid-19,” ujar Siti saat diskusi virtual di kanal YouTube Gelora TV, Rabu (7/7), dilansir jpnn.com.
Menurut Siti, penelitian yang sama juga menyebut bahwa seseoang berpotensi terkena Covid-19 pada saat kadar vitamin D3 di darah kurang dari 20 ng/ml.
Sementara itu, lanjut perempuan kelahiran 6 November 1949, ini seseorang tidak menderita sakit parah meski dinyatakan positif Covid-19, ketika kadar vitamin D3 di darah seseorang sekitar 30 ng/ml.
Selain vitamin D3, kata Siti, seseorang perlu menjaga imunitas dengan cara berolahraga rutin, menerapkan gaya hidup sehat, dan mengonsumsi makanan yang baik demi mencegah terjangkiti Covid-19.
“Tingkatkan imunitas tubuh, dengan cara hidup sehat, tidur teratur, olahraga, makan makanan yang bagus,” ungkapnya.
Alumnus Universitas Gadjah Mada itu juga menyebut penerapan ketat protokol kesehatan 3M juga bisa mencegah seseorang dari virus SARS-Cov-2 itu.
“Lakukan prokes. Masker penting. Kalau sudah itu, pasrah kepada Allah,” tutur Siti Fadilah.
Sementara itu, beberapa literatur menyebutkan bahwa vitamin D3 merupakan bentuk paling alami dari vitamin D. Vitamin D3 berperan penting dalam mengatur kadar kalsium di dalam tubuh dan menjaga kekuatan tulang dan gigi.
Selain itu, vitamin D3 juga digunakan untuk mengobati penyakit tertentu.
Vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak. Secara kimiawi, bentuk aktif dari vitamin D ada 2, yaitu vitamin D2 atau ergokalsiferol dan vitamin D3 yang disebut kolekalsiferol.
Vitamin D2 hanya ditemukan pada makanan dari jenis tumbuh-tumbuhan tertentu, seperti jamur. Sedangkan vitamin D3 terbentuk secara alami ketika kulit Anda terkena sinar matahari langsung.
Selain itu, vitamin D3 juga dapat dijumpai pada makanan yang berasal dari hewan, seperti ikan laut, (salmon, tuna, dan tongkol), minyak ikan dan minyak hati ikan kod, telur, susu dan olahannya, seperti keju dan yoghurt, hati sapi, sereal atau jus buah yang diperkaya vitamin D3.
Tak hanya dari makanan, asupan vitamin D3 juga bisa diperoleh dari suplemen yang mengandung vitamin D3.
Manfaat utama vitamin D3 adalah membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor yang penting untuk membangun dan menjaga tulang yang kuat. Asupan vitamin D3 dari makanan atau suplemen baik dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak mendapat cukup asupan vitamin D, baik dari sinar matahari maupun dari makanan.