Ustadz Mufid Al Batawie: Gerhana adalah Fenomena Alam Sebagian Tanda-tanda Kebesaran Allah
JAKARTA, difanews.com — Allah SWT memberikan tanda keberadaan-Nya dengan melalui Kitab Suci Al-Qur’an (Qouliyah) dan melalui cara lain (Kauniah) seperti penciptaan dunia dan segala makhluk di dalamnya. Termasuk juga peristiwa-peristiwa alam seperti Gerhana Matahari Hibrid yang terjadi pada Kamis (20/4) ini.
Semua tanda kebesaran Allah itu tentunya harus menjadi pelajaran bagi manusia agar selalu bersyukur dan menjalankan segala perintah serta menjauhi segala larangan-Nya.
Demikian antara lain dikatakan Ustadz Mufid Al Batawie dalam khutbah yang dilaksanakan pada pelaksanaan Shalat Gerhana Matahari di Masjid Jami Al-Abror pada Kamis (20/4) pukul 10.15 WIB.
Selanjutnya, Ustadz Mufid Al Batawie yang juga Ketua DKM Masjid Jami Al-Abror menjelaskan soal apa itu Gerhana Matahari Hibrida.
Gerhana Matahari Hibrida, katanya memiliki 2 tiper gerhana, yakni Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.
Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika matahari,bulan, dan bumi tepat berada segaris. Dengan demikian, di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dari piringan matahari.
Sementara itu, dari tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi Bulan.
Gerhana Matahari Hibrida bisa dikatakan merupakan fenomena alam yang sangat indah dan langka.
Sayangnya, tak seluruh daerah di Indonesia bisa menikmati Gerhana Matahari Hibrida ini.
Berikut waktu puncak gerhana di sejumlah wilayah yang akan alami Gerhana Matahari Hibrida:
- Aceh : tidak terjadi gerhana
- Medan : puncak gerhana pukul 10.50 WIB
- Padang : puncak gerhana pukul 10.44 WIB
- Pekanbaru : puncak gerhana pukul 10.49 WIB
- Tanjungpinang : puncak gerhana pukul 10.55 WIB
- Jambi: puncak gerhana pukul 10.48 WIB
- Bengkulu: puncak gerhana pukul 10.41 WIB
- Palembang: puncak gerhana pukul 10.48 WIB
- Pangkalpinang: puncak gerhana pukul 10.52 WIB
- Bandarlampung: puncak gerhana pukul 10.43 WIB
- Serang: puncak gerhana pukul 10.44 WIB
- Jakarta: puncak gerhana pukul 10.45 WIB
- Bandung: puncak gerhana pukul 10.45 WIB
- Semarang: puncak gerhana pukul 10.50 WIB
- Yogyakarta: puncak gerhana pukul 10.48 WIB
- Surabaya: puncak gerhana pukul 10.54 WIB
- Denpasar: puncak gerhana pukul 11.56 WIB
- Mataram: puncak gerhana pukul 11.58 WIB
- Kupang: puncak gerhana pukul 12.10 WIB
- Pontianak: puncak gerhana pukul 11.03 WIB
- Palangkaraya: puncak gerhana pukul 11.07 WIB
- Banjarbaru: puncak gerhana pukul 12.06 WITA
- Samarinda: puncak gerhana pukul 12.17 WITA
- Tanjungselor: puncak gerhana pukul 12.25 WITA
- Manado: puncak gerhana pukul 12.37 WITA
- Gorontalo: puncak gerhana pukul 12.32 WITA
- Palu: puncak gerhana pukul 12.22 WITA
- Mamuju: puncak gerhana pukul 12.16 WITA
- Makassar: puncak gerhana pukul 12.12 WITA
- Kendari: puncak gerhana pukul 12.21 WITA
- Sofifi: puncak gerhana pukul 13.42 WIT
- Ambon: puncak gerhana pukul 13.34 WIT
- Sorong: puncak gerhana pukul 13.47 WIT
- Manokwari: puncak gerhana pukul 13.53 WIT
- Jayapura: puncak gerhana pukul 14.04 WIT
- Nabire: puncak gerhana pukul 13.51 WIT
- Wamena: puncak gerhana pukul 13.58 WIT
- Merauke: puncak gerhana pukul 13.53 WIT.***