News

Viral Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Kemenag: Itu Ditutup Pemiliknya, Bukan Paksaan Siapa Pun

Menurutnya, patung Bunda Maria atau Sasana Adhi Rasa belum diberkati dan izin dari Kevikepan Yogyakarta Barat, Keuskupan Agung Semarang.

JAKARTA, difanews.com — Viral di media sosial video terkait patung Bunda Maria yang ditutup terpal. Patung Bunda Maria tersebut terletak di sebuah tempat dengan nama ‘Rumah Doa’ Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus di Paduhkuhan Degolan, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo.

Dalam video yang beredar, disebut bahwa penutupan dilakukan sebagai buntut protes salah satu Ormas Islam.

Plt. Dirjen Bimas Katolik Kemenag A.M. Adiyarto Sumardjono menegaskan penutupan patung bukan karena paksaan, tapi kehendak pemiliknya.

“Ditutup pemiliknya sendiri atas pertimbangan pribadi dan juga lewat dialog yang beberapa kali dibuat bersama FKUB, Kepolisian, Kemenag, Lurah, RT/RW, dan pihak-pihak terkait,” ujar Adiyarto di Jakarta, Jumat (24/3).

Menurutnya, patung Bunda Maria atau Sasana Adhi Rasa belum diberkati dan izin dari Kevikepan Yogyakarta Barat, Keuskupan Agung Semarang.

“Artinya tempat doa ini dan patung Bunda Maria sebagai tempat religi Katolik mungkin belum memenuhi syarat pendirian sebuah taman doa atau tempat ziarah atau religi Katolik,” ujar Adiyarto.

“Pemilik tempat memutuskan menutup sementara dan ingin mempercantik lagi dengan berbagai renovasi. Misalnya, penambahan pagar, penanaman pohon di sekitar tempat itu agar rindang, mempersiapkan parkiran yang layak, dan beberapa penambahan fasilitas lainnya,” sambungnya.

Hal senada disampaikan Penyelenggara Agama Katolik Kantor Kemenag Kabupaten Kulon Progo Yohanes Setiyanto. Menurutnya, penutupan patung Bunda Maria dibuat keluarga dan pihak kelompok doa tanpa paksaan dari ormas atau pihak manapun.

“Ini perlu dipahami sehingga tidak menimbulkan persoalan atau opini macam-macam sehingga bisa tercipta suasana persaudaraan,” tandasnya.***

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button