Wilder Puji Pelatih Malik Scott, Ini Alasannya
JAKARTA, DIFANEWS.COM — Deontay Wilder, mantan juara kelas berat WBC, memuji pelatih Malik Scott yang disebutnya sebagai keluarganya sendiri. Scott, yang masuk dalam tim Wilder pascapemecatan Mark Breland menyusul kekalahan TKO ronde 7 Wilder dari Fury, adalah petinju yang pernah dikalahkan Wilder sebelumnya.
Menurut Wilder, kelebihan Scott adalah bisa membangkitkan apa yang selama ini tertidur dalam diri Wilder selama ini, yang tak pernah bisa ia keluarkan di duél-duél sebelumnya.
Hal itu dikatakan Wilder, 35, dalam wawancara di ‘the PBC Podcast’ yang bisa dilihat di premierboxingchampions.com.
“Ini bukan soal seberapa banyak yang diajarkan Malik kepada saya,” kata Wilder di hadapan host Kenneth Bouhairie dan Michael Rosenthal.
Menurut Wilder, banyak orang bisa katakan, Scott mengajarkan ini dan itu kepadanya. Padahal, kenyataannya, Scott tak mengajarkan apa-apa. Wilder sudah punya segalanya. Peran Scott justru mengangkat ‘mutiara-mutiara’ terpendam yang selama ini mendekam di dada Wilder dan tak pernah bisa dikeluarkan oleh pelatih-pelatih sebelumnya, termasuk Jay Deas.
“Malik bisa mengangkat yang terbaik dari disi saya. Mengapa? Karena hubungan persaudaraan kami. Ini seperti, jika ia sedih saya ikut sedih, kalau ia bahagia, saya ikut bahagia. Itulah kebersamaan. Jika seseorang mengganggu salah satu dari kami, sama saja mereka mengganggu kami semuanya.”
Perumpamaan lain? “Anda mungkin pernah bersama seseorang anggota keluarga Anda. Ketika salah satu dari anggota keluarga sedih, kami semua ikut sedih karena energi kami terganggu.”
“Saat ia [Scott] berada bersama saya, saya bisa rasakan energinya ketika ia melatih saya. Begitu pula dirinya, bisa merasakan energi saya. Kami seperti berada dalam satu halaman dan satu akord, dan, ini sesuatu yang indah. Ini seperti kami sedang membuat musik.”
Saat ini, Wilder sepertinya juga tak begitu peduli apapun kata orang menjelang duél triloginya pada 9 Oktober di T-Mobile Arena, Las Vegas. Ia tak ingin fokusnya terganggu untuk bisa merebut kembali gelarnya yang hilang di duél kedua, Februari 2020.