24 Oktober Hari Dokter Nasional, Ini Pesan-pesan untuk Masyarakat
JAKARTA, DIFANEWS.com — Hari ini, Sabtu (24/10), menjadi hari penting bagi seluruh dokter di Indonesia, karena hari ini Ikatan Dokter Indonesia sekaligus Hari Dokter Nasional genap memasuki tahun ke-70.
Hari Dokter Nasional memang menjadi hari penting bagi seluruh dokter ataupun organisasi kesehatan di Indonesia sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa pahlawan kesehatan.
Terlebih, tahun ini peran dokter sangat besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Dokter menjadi garda terdepan dalam penanganan virus corona (Covid-19). Tak sedikit dokter yang gugur dalam menangani virus corona.
Karena itu, bertepatan dengan peringatan Hari Dokter Nasional, para tenaga kesehatan mengingatkan Anda untuk mematuhi protokol kesehatan yakni mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M) serta tak lupa menjaga kesehatan kulit.
Dokter Siti Rosidah bersama dua koleganya Fransisca Y dan Reci Maulita yang tergabung dalam tim Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Tanjung Priok, meminta masyarakat tidak menganggap sepele wabah ini.
“Masyarakat tetap harus patuhi protokol 3M dan stay at home,” kata mereka melalui pesan elektroniknya.
Saat ini, banyak informasi yang beredar mengenai Covid-19 di berbagai media, termasuk media sosial. Para dokter berharap masyarakat bisa mencari informasi dari sumber yang valid dan bersikap kritis, sehingga tak mudah percaya isu salah atau hoaks yang beredar.
Dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, pernah mengatakan, hoaks sendiri menjadi salah satu masalah di tengah penanggulangan Covid-19 di Indonesia.
Di lain sisi, dokter spesialis kulit sekaligus direktur medis di Klinik Dermalogia, Arini Astasari Widodo, mengingatkan Anda menjaga kesehatan kulit sebagai salah satu upaya menjauhkan diri terhadap infeksi, alergen, iritan hingga Covid-19.
“Kulit merupakan organ terluar dan merupakan barrier pertama pertahanan tubuh terhadap alergen, iritan, dan infeksi. Kulit juga merupakan organ terluas dari tubuh kita, sehingga apabila kesehatan kulit terganggu, tentu akan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan,” ujar Arini dalam diskusi bersama media, Jumat (23/10) malam.
Arini juga berdoa untuk kesehatan para koleganya yang terus berjuang sekaligus berterima kasih karena sudah sepenuh hati mengabdikan diri kesehatan masyarakat dan tetap memegang sumpah dokter.
Hari Dokter Nasional ditetapkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 1950 untuk menghargai jasa-jasa para dokter kepada masyarakat dan kehidupan individual mereka.
Merujuk Wikipedia, Hari Dokter Nasional erat kaitannya dengan terbentuknya hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Organisasi IDI merupakan wadah atau ‘rumah’ bagi para dokter di Indonesia. IDI terbentuk pada 24 Oktober 1950.
Dr Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama saat itu.