JAKARTA, difanews.com – Sejarah besar dicetak petenis belia, Carlos Alcaraz, setelah ia mengalahkan Casper Ruud, 6-4, 2-6, 7-6 97/1), 6-3) dalam pertandingan final turnamen tenis Grand Slam US Open di New York, AS, Minggu atau Senin (12/9) pagi.
Saat itu hari yang hujan dan lembap di Flushing Meadows, dengan atap putih yang suram ditutup di Stadion Arthur Ashe. Tapi sinar matahari Spanyol menerobos kesuraman dan mengangkat speedster berusia 19 tahun, Carlos Alcaraz, ke gelar pertamanya di AS Terbuka dan mahkota besar pertama dalam kariernya.
“Ini hasil kerja keras saya dan tim saya. Ini sesuatu yang sangat istimewa buat saya,” kata Alcaraz dalam wawancara di lapangan pascapertandingan.
“Tak ada waktu untuk merasa lelah,” kata Alcaraz lagi ketika ditanya apakah ia merasa lelah mengejar impiannya jadi juara. “Di sini Anda harus memberikan segala yang Anda miliki, apa yang ada dalam diri Anda. Jadi, tidak ada waktu untuk lelah.”
Meskipun sebelumnya bermain 5 set dalam tiga pertandingan, Alcaraz seperti tak pernah kehabisan tenaga untuk tampil konsisten dan menjadi petenis termuda yang jadi juara US Open sejak Pete Sampras pada 1990.
Titik balik Alcaraz terjadi di menit 73 set ketiga ketika ia berjuang habis-habisan untuk memaksakan tie-break.
Selain menjadi juara termuda, Alcaraz juga petenis termuda No 1 Dunia sepanjang sejarah.***