Ajaib, Rumah Sopir Taksi Justru Utuh Meski Dikepung Api Kebakaran di Depo Plumpang
JAKARTA, difanews.com — Hampir selalu ada kejadian aneh yang tersisa dari peristiwa-peristiwa besar seperti tragedi kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.
Rumah seorang sopir taksi bernama Sutrisno justru tetap utuh meski dikepung api kebakaran Depo Plumpang Jakarta.
Rumah sopir taksi ini menjadi rumah yang selamat, padahal semua bangunan di sekitarnya ludes terlalap api.
Sutrisno sendiri mengaku tak tahu mengapa rumahnya tetap berdiri tegak meski sekelilingnya hangus.
Dilansir dari TribunTrends.com pada Senin (6/3), rumah Sutrisno terletak tepat di samping Depo Pertamina Plumpang dan hanya terpisah tembok pembatas.
Sutrisno mengungkap, bagian rumahnya yang rusak hanya pintu belakang, sementara rumah di kanan kirinya hancur tak bersisa.
“Itu udah kuasa Yang di Atas, saya enggak tahu. Yang rusak hanya pintu belakang saja, yang lainnya enggak rusak,” ujar Sutrisno.
Sutrisno pun menceritakan detik-detik sebelum kebakaran Depo Plumpang terjadi di sekitar rumahnya.
Ketika bau gas menyengat tercium, Sutrisno dan keluarga hanya fokus menyelamatkan anak mereka yang masih kecil. Sejumlah barang berharga berhasil diselamatkan Sutrisno dan keluargnya.
“Enggak tahu juga (rumah utuh), saya nyelametin diri, saya enggak tahu apa-apa,” katanya.
“Bahkan anak istri langsung dibawa lari ke pasar. Dari pasar terlihat ledakan itu,” ujar Sutrisno.
Setelah ledakan dan kebakaran tersebut, Sutrisno kaget mendapati rumahnya masih dalam kondisi utuh. Hanya pintu belakang dan juga aliran listrik yang terputus karena kebakaran terjadi.
“Kalau bersyukur sih saya bersyukur, anak istri saya selamat, itu saja. Yang saya pikirin anak istri dulu,” katanya.
“Jadi kalau dibilang ajaib, mungkin kebetulan aja pemadaman ke rumah saya dulu,” ujar Sutrisno.
“Hanya listrik mati, bagian belakang rusak, sama asbes aja retak,” lanjutnya.
Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, telah menelan banyak korban jiwa. Kebakaran ini terjadi pada Jumat (3/3) malam.
Sampai dengan Ahad (5/3), menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 1.085 warga masih mengungsi. Sementara itu, 19 orang meninggal dunia dan 49 lainnya luka-luka.
Insiden terbakarnya Depo Plumpang ternyata pernah terjadi pada tahun 2009 silam.
Kebakaran pertama di Depo Plumpang terjadi pada Ahad, 18 Januari 2009. Diberitakan Kompas.com, kebakaran 14 tahun silam tersebut disebabkan faktor manusia atau human error.
Susno Duaji yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyampaikan bahwa api penyebab kebakaran berasal dari gesekan antara slot ukur dan alat pengambil sampel BBM.
Percikan api kemudian menyambar BBM dan kelalaian ini menyebabkan kebakaran besar.***