Raja Charles Resmi Dinobatkan dengan Mahkota Berusia 400 Tahun, Tak Ada Mahkota Baru untuk Permaisuri
JAKARTA, difanews.com — Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai Raja Inggris menggantikan mendiang Ratu Elizabeth II, dalam penobatan di Westminster Abbey pada Sabtu (6/5) waktu setempat.
“Saya, Charles, dengan sungguh-sungguh dan tulus di hadirat Tuhan mengaku, bersaksi, dan menyatakan bahwa saya adalah seorang Protestan yang setia.”
“Dan bahwa saya akan menjunjung tinggi dan mempertahankan undang-undang yang berlaku dengan kekuatan terbaik saya,” kata Raja Charles III.
Raja berusia 74 tahun itu resmi dinobatkan mengikuti tradisi panjang sejak lebih dari 900 tahun. Pada prosesi bersejarah tersebut, istri Raja Charles III yakni Permaisuri Camilla juga turut dinobatkan.
MAHKOTA RAJA CHARLES SUDAH BERUSIA 400 TAHUN
Selama kebaktian di Westminster Abbey, Charles dimahkotai dengan mahkota berusia 400 tahun. Momen penobatan terjadi ketika Uskup Agung Canterbury menempatkan Mahkota St Edwards – yang beratnya hampir lima pon dan terbuat dari emas murni – di atas kepala Charles.
Untuk menandai momen tersebut, jemaat menyanyikan “God Save the King”, saat lonceng di Westminster Abbey dibunyikan dan tembakan senjata ditembakkan ke seluruh Inggris.
Layanan tersebut juga melihat Camilla diurapi oleh uskup agung dan dimahkotai dengan Mahkota Ratu Mary, menandai pertama kalinya sebuah mahkota baru tidak dibuat untuk seorang permaisuri. Queen Mary Crown dirancang ulang untuk Camilla, termasuk penghapusan replika berlian Koh-i-Noor yang kontroversial.
PANGERAN WILLIAM BERI PENGHORMATAN
Pangeran William memberi penghormatan kepada ayahnya Raja Charles III atas nama keluarga kerajaan, mengikuti penghormatan dari Uskup Agung Canterbury atas nama Uskup Gereja Inggris.
Selama upacara, William memberi Charles ciuman di pipi, menunjukkan momen ayah dan anak yang manis kepada publik. William juga bersumpah setia kepada Charles selama peristiwa bersejarah tersebut.
“Saya, William, Pangeran Wales, berjanji setia kepada Anda dan iman serta kebenaran yang akan saya berikan kepada Anda, sebagai penghubung hidup dan anggota tubuh Anda. Jadi bantu saya Tuhan,” kata William.
Sebagai tanggapan, Charles yang tampak emosional saat itu, mengangguk dan berkata: “Amin.”
LAMBAIAN PERTAMA
Raja Charles III melangkah ke balkon di Istana Buckingham memberikan lambaian pertamanya sebagai Raja Inggris. Generasi monarki masa depan, Pangeran William dan putranya Pangeran George – yang pertama dan kedua di garis tahta, masing-masing – juga hadir di balkon.
Bergabung dengan raja dan calon raja di balkon adalah Camilla, Kate, Charlotte dan Louis, bersama dengan anggota keluarga kerajaan lainnya.
Selain itu, berdiri di samping Charles dan Camilla adalah para pemuda yang menjabat sebagai Page of Honour mereka. Page of Honour Charles termasuk cucunya George serta Lord Oliver Cholmondeley, Master Nicholas Barclay dan Master Ralph Tollemache.
KEMBALI KE ISTANA BUCKINGHAM
Usai prosesi penobatan, Pangeran Charles III dan Permaisuri Camilla bertolak kembali dari Westminster Abbey ke Istana Buckingham dengan kereta kencana Gold State Coach.
Proses ini sangat dinantikan warga Inggris karena kereta kerajaan akan berjalan perlahan sembari sang raja menyambut warga yang antusias menanti di ruas-ruas jalan
Raja Charles III langsung menjadi raja ketika mendiang ibunya yang memimpin Kerajaan Inggris selama 70 tahun, Ratu Elizabeth II, wafat pada 8 September 2022.
KEPALA NEGARA DARI 14 NEGARA PERSEMAKMURAN
Raja Charles III juga akan mengambil alih peran sebagai kepala negara dari 14 negara Persemakmuran, termasuk Australia, Selandia Baru, dan Kanada.
Seperti penobatan Ratu Elizabeth II pada 1953, acara kerajaan ini menjadi kesempatan bagi keluarga hingga komunitas di seluruh Inggris berkumpul dan merayakan gempita penobatan sang raja.
Istana Buckingham mengatakan penobatan Raja Charles III mencerminkan tradisi sejarah monarki Inggris, sekaligus peran modernnya saat ini.***
Dari berbagai sumber