JAKARTA, difanews.com — Saul Canelo Alvarez, juara tak terbantahkan kelas menengah super 76,2kg, bakal bertransaksi pukulan dengan Jermell Charlo, juara tak terbantahkan kelas welter super aka menengah junior 69,9kg.
Duel digelar 30 September. Kemungkinan di Las Vegas setelah Canelo terakhir bertarung di Meksiko, Mei 2023.
Bernard Hopkins menyebut ini akan jadi malam neraka, mimpi buruk bagi Canelo next fight dengan segala atribut kebesarannya.
Siapa Hopkins? Hopkins atau disapa juga dengan B-Hop, 58, salah satu petinju legendaris kelas menengah dan berat ringan. Muslim sejak 1988, ia antara lain pernah jadi juara kelas berat ringan WBA dan IBF dan juara tak terbantahkan kelas menengah super pada 2004 setelah mengalahkan Oscar De La Hoya yang kini jadi partner bisnisnya di Golden Boy Promotions. Hopkins adalah petinju kelas menengah yang langsung naik ke berat ringan dan jadi juara WBA, IBF, WBC, dan IBO. Kapasitas muallaf ini bukan kaleng-kaleng.
Seperti Hopkins, Jermell Charlo juga lompat dua kelas untuk menantang Canelo. Hopkins menyebut ini bukan langkah nekat, tapi Charlo punya segala piranti untuk memberikan Canelo masalah besar di atas ring.
Tentu banyak juga yang meragukan kapasitas Charlo untuk bersanding dengan Canelo. Power dan strength Canelo akan jadi masalah bagi Charlo, meski secara fisik keduanya relatif tak berbeda.
Namun, Bernard Hopkins meyakini, Charlo benar-benar akan jadi mimpi buruk buat Canelo.
“Style Charlo benar-benar berbeda dari style Canelo. Charlo lebih muda [fakta: Canelo lahir 18 Juli 1990 dan Charlo lahir kembar dengan Jermall pada 19 Mei 1990 – so Charlo sedikit lebih tua], lebih punya tekad untuk membuktikan bahwa waktu Canelo yang dulu sangat hebat, kini sudah habis,” beber Hopkins, dilansir Boxing Social dari FightHype.
“Canelo harus menggebrak lebih awal untuk menyingkirkannya. Semakin lama pertarungan berakhir, Canelo akan mulai menunjukkan tidak hanya usianya, tetapi dia akan mulai menunjukkan kesuksesan yang dia nikmati begitu lama mulai terlihat berbeda.”
Bernard Hopkins tak berani secara meyakinkan menyebut Jermell Charlo akan menang. Tapi, yang pasti, Charlo akan jadi mimpi buruk baginya.
“Saya melihat momen-momen yang diperoleh dengan susah payah dan terampil dalam pertarungan itu di mana [Charlo], yang ingin membuktikan dirinya, akan keluar dan menunjukkan kepada kita sesuatu yang kita tahu dia miliki tetapi dia tidak pernah harus menunjukkannya sampai dia tampil melawan Canelo.”
Mentalitas juga akan ikut menentukan pertarungan itu. Jika mental keduanya sama-sama kuat, maka gaya bertarung akan jadi pembeda.
Seperti apa perbedaannya, apakah itu cukup untuk membuat Charlo keluar dari ring sebagai pemenang dan dengan bangga mengatakan akan bertarung dengan Terence Crawford?***