BeladiriSports

Begini Penampakan Compubox dan Grafik Duel Naoya Inoue Versus Alan Picasso

DIFANEWS.COM – Meski gagal menghentikan Alan David Picasso, Naoya Inoue memenangi hampir setiap aspek statistik. Ia tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga volume pukulan yang tinggi dan akurasi jab yang luar biasa untuk melumpuhkan pertahanan Picasso.

Fokusnya pada serangan badan (96 pukulan badan) menjadi kunci utama dalam meredam agresivitas Picasso di ronde-ronde akhir pertandingan.

Nah, berikut adalah analisis teknis mendalam berdasarkan data CompuBox dari laga Naoya Inoue vs. Alan David Picasso yang berlangsung pada 27 Desember 2025:

Analisis Statistik Total Pukulan

Dominasi Naoya Inoue terlihat sangat jelas melalui volume dan akurasi yang konsisten sepanjang 12 ronde:

Volume dan Akurasi: Inoue mendaratkan total 328 dari 790 pukulan (41,5%), sementara Picasso hanya mampu mendaratkan 170 dari 485 pukulan (35,1%).

Konsistensi Ronde: Inoue mencapai puncak akurasi pada ronde ke-5 dengan 51,5% total pukulan masuk.

Efisiensi: Inoue rata-rata mendaratkan sekitar 27 pukulan per ronde, hampir dua kali lipat dari Picasso yang hanya rata-rata 14 pukulan per ronde.

Pertempuran Jab

Inoue menggunakan jab bukan hanya sebagai pengukur jarak atau menghambat laju lawan, tetapi sebagai senjata utama untuk mendominasi ritme pertandingan:

Keunggulan Jab: Inoue mendaratkan 161 jab, hampir tiga kali lipat dari Picasso yang hanya mendaratkan 63 jab.

Akurasi Tinggi: Akurasi jab Inoue mencapai 37,8%, jauh mengungguli Picasso yang tertahan di angka 28,9%.

Ronde Krusial: Pada ronde ke-7, Inoue melepaskan volume jab tertinggi (48 lemparan) dan mendaratkan 24 di antaranya (50%).

Power Punches dan Serangan Badan

Inoue menunjukkan mengapa ia dijuluki “The Monster” melalui efektivitas pukulan bertenaganya:

Efektivitas Power Punch: Inoue mendaratkan 167 power punches dengan akurasi impresif 45,9%.

Investasi Serangan Badan: Strategi Inoue sangat terfokus pada penghancuran stamina lawan melalui serangan badan:

  • 96 dari total pukulan masuk Inoue diarahkan ke badan.
  • 55 dari power punches yang masuk mendarat telak di tubuh Picasso.

Respon Picasso: Meski tertekan, Picasso tetap berbahaya dengan mendaratkan 107 power punches (40,1%), menunjukkan ia tetap aktif membalas meski kalah dalam volume.

Grafik Perbandingan Ronde

Berikut adalah grafik perbandingan ronde demi ronde yang menunjukkan jumlah pukulan masuk (Total Punches Landed) antara Naoya Inoue dan Alan David Picasso:

Analisis Perlawanan Alan Picasso Berdasarkan Grafik:

Meskipun kalah di setiap ronde berdasarkan skor juri, data statistik menunjukkan ada beberapa titik di mana Alan Picasso mencoba memberikan perlawanan paling sengit:

Ronde 2 (Awal yang Berani): Picasso mendaratkan 19 pukulan, yang merupakan salah satu upaya terbaiknya di awal laga untuk mengimbangi kecepatan Inoue. Namun, Inoue justru merespons dengan 38 pukulan (jumlah tertinggi Inoue di seluruh pertandingan), menunjukkan bahwa setiap kali Picasso menaikkan intensitas, Inoue mampu melipatgandakannya.

Ronde 6 (Puncak Agresivitas Tengah Laga): Picasso berhasil mendaratkan 20 pukulan. Ini adalah momen di mana ia mencoba keluar dari tekanan serangan badan Inoue dan mulai berani melakukan jual beli pukulan di area terbuka.

Ronde 11 (Upaya Terakhir): Picasso mencatatkan jumlah pukulan masuk tertingginya dalam satu ronde, yaitu 21 pukulan. Ini menunjukkan “nyali” yang disebutkan dalam naskah sebelumnya; ia menolak menyerah dan mencoba tampil habis-habisan di ronde-ronde kejuaraan (championship rounds).

Grafik ini memperlihatkan kesenjangan kelas yang konsisten. Setiap kali grafik Picasso naik, grafik Inoue hampir selalu berada jauh di atasnya. Inoue tidak pernah membiarkan Picasso memimpin dalam volume pukulan, bahkan di ronde-ronde di mana Picasso tampil paling agresif sekalipun.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button