Kawasan Ekonomi Khusus di Kep Riau Bisa Serap 23 Ribu Tenaga Kerja
Saat ini, ada 90 tenaga kerja Indonesia yang sedang mengikuti pelatihan di Cina untuk mendapatkan alih teknologi dan keterampilan sehingga nantinya akan menggantikan tenaga kerja asing di sana.
JAKARTA, DIFANEWS.com — Tingkat pengangguran di Indonesia saat ini diperparah oleh wabah Covid-19. Banyak perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK lantaran ongkos produksi tak seimbang dengan pemasukan atau keuntungan yang diperoleh.
Meski demikian, upaya-upaya kembali mengangkat harkat hidup rakyat Indonesia terus dilakukan. Salah satunya, seperti dikutip dari kemnaker.go.id, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Bintan, Kepulauan Riau, telah mencapai 80 persen. Nantinya KEK ini akan menyerap 23 ribu tenaga kerja pada 2021.
“Dengan tenaga kerja diserap tahap awal 3.500, diharapkan terus bertambah dan menimbulkan multiplier effect yang lain,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat melakukan Kunjungan Lapangan ke PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di KEK Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau akhir September 2020.
Nantinya di KEK Galang Batang ini juga akan dibangun pabrik tekstil yang akan menyerap banyak tenaga kerja.
Tenaga kerja di pabrik tekstil nanti akan diambil dari istri atau keluarga pekerja/buruh PT BAI.
Menurut Airlangga, rencananya nanti tidak banyak dilakukan oleh pabrik lain.
“Ini adalah pendekatan yang unik yang tidak banyak dilakukan di berbagai pabrik,” ucapnya.
Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, memaparkan jika di KEK Galang Batang ini sedang dibangun smelter aluminium 1 juta ton/tahun.
Menurut Suhartono, untuk mendapat SDM yang berkualitas guna memenuhi tenaga kerja sebanyak 23 ribu, pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai pihak.
“Kami akan melakukan kerja sama dengan kawasan agar penyiapan tenaga kerjanya lebih cepat. Dan kita juga akan meminta bantuan dinas dari luar kawasan untuk bisa mengirim tenaga kerja ke kawasan ini,” tuturnya.
Saat ini, ada 90 tenaga kerja Indonesia yang sedang mengikuti pelatihan di Cina untuk mendapatkan alih teknologi dan keterampilan sehingga nantinya akan menggantikan tenaga kerja asing di sana.
“Mereka ini nanti akan menjadi pengganti teknologi dari Tenaga Kerja Asing yang ada di sini,” ucapnya.
Kunjungan ke KEK Galang Batang itu juga turut dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki; Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita; Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto; Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga; dan Ketua Umum KADIN Indonesia, Rosan P. Roeslani.