Sports

Ini Peluang Terbesar Kubrat Pulev untuk Jadi Juara Dunia

Jakarta, difanews.com —  Johnny Nelson mengatakan, Kubrat Pulev mendapatkan tawaran bayaran 3 kali lipat lebih banyak ketika pada 2017 berkesempatan bertarung dengan Anthony Joshua.

Jika dugaan kali ini, 12 Desember, ia menerima 3 juta poundsterling, maka pada 2017 bayaran yang bisa diterimanya 9 juta poundsterling. Entah benar entah tidak.

Yang penting bukan itu. Tapi, menurut Nelson, uang bukan segalanya bagi Pulev, petinju kelas berat Bulgaria berusia 39 tahun. Pada 2017 Pulev cedera dan membatalkan rencana pertarungan. Ia tak memaksakan diri dengan, misalnya, pura-pura bugar untuk tetap bertarung dengan mengarungkan jutaan dolar AS.

Ia, kata Nelson, bukan bertarung demi uang, tapi gelar. Ia tak berperang untuk kalah, tapi menang. Karena itu, Pulev lebih baik menunda perang.

Kali ini, Pulev dalam kondisi siap tempur. Sebagai penantang wajib IBF, ia akan bertarung dengan Joshua, juara IBF, WBA, WBO, dan IBO. Jika menang, Pulev takes all.

Sepanjang kariérnya, Pulev baru satu kali kalah. Ia kalah KO ronde 5 dan cedera dalam duél perebutan gelar melawan Wladimir Klitschko, 15 November 2014. Rekornya kini 28 kali menang, 1 kali kalah, dengan 14 kali menang KO (28-1-0, 14 KO).

Lebih dari 3 tahun Pulev menunggu untuk akhirnya bisa one-on-one dengan Joshua. Ia tak ingin kesabarannya menunggu begitu lama menjadi sia-sia. Apalagi, usianya tak lagi belia. Inilah kesempatannya untuk menjadi petinju pertama Bulgaria yang menjadi juara dunia kelas berat.

Nelson, mantan juara kelas penjelajah, mengatakan kepada talkSPORT.com bahwa ia amat terkesan dengan pola pikir Pulev yang baru mau mengambil pertarungan setelah 3 tahun menanti. Itu, katanya, bukti bahwa Pulev tak mengejar uang semata. Targetnya adalah merebut empat mahkota di tangan Joshua.

Kekalahan atau kegagalan pertama dalam duél melawan Klitschko menjadi pelajaran penting bagi Pulev.

“Pulev kuat, ambisius, tapi ia bilang kepada pelatihnya saat itu [2017], bahwa ia lebih suka menunda duél daripada tetap bertarung tapi kalah. Ia naik ring untuk menang, bukan untuk uang,” kata Nelson.

Tiga tahunan mengamati Joshua, Nelson juga yakin Pulev memiliki cetak biru kelebihan dan kelemahan Joshua.

“Ini harus jadi penampilan terbaiknya, sebab kalau tidak, ini jadi kesempatan terakhirnya bertarung di level dunia,” tambah Nelson.

“Pulev kuat, berbahaya, dan pukulan kanannya menyakitkan seperti umumnya gaya Eropa Timur. Saya terbiasa dengan yang beginian dan melihat banyak contoh. Saya alami sepanjang enam tahun kariér saya,” kata Nelson lagi.

Tapi, AJ juga belajar banyak dari kekalahannya saat pertarungan pertama melawan Andy Ruiz Jr. Buat AJ, ini juga duél pertaruhan di mana dunia sudah menuggu rencana megatarung Joshua vs Tyson Fury. Jika ia kalah dari Pulev, maka semua rencana bakal ambyar. Berapa pun Joshua dibayar.

Foto:
Megatarung Anthony Joshua vs Kubrat Pulev. (Foto: Twitter FightPost)

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button