Beladiri

Alex Harijanto, Legenda Taekwondo yang Melahirkan Peraih 3 Perak Olimpiade

Jakarta, difanews.com — Alex Harijanto seperti tertelan bumi. Pria yang biasa disapa ‘Master Alex’ ini luput dari perhatian media. Padahal, kontribusi legenda taekwondo ini begitu besar dalam perkembangan olahraga seni beladiri asal Korea di Indonesia. 

“Saya tidak terlalu suka publikasi. Tapi bila ada yang butuh informasi, saya selalu terbuka. Saya hanya berharap taekwondo Indonesia terus maju dan mengibarkan bendera Merah Putih di event internasional,” kata Alex beberapa waktu lalu. 

Dalam biografinya: ‘Tak Kaya Harta Namun Berjiwa’,  master taekwondo ini dikenal sebagai sosok sederhana. Tapi, bicara prestasi, Master Alex terbilang mentereng. 

Sentuhannya membuat taekwondo Indonesia mengukir sejarah meraih 3 medali perak dan 1 perunggu dari 5 atlet yang diutus ke ekshibisi taekwondo di Olimpiade Barcelona 1992. Medali perak diraih Rahmi Kurnia, Susilawati, dan Dirk Richard sedangkan Yefi Triaji merebut perunggu.

Tapi hasil itu,seperti tak berarti. Pria berusia 70 tahun ini tak pernah mendapat penghargaan dari pemerintah. 

Pemilik Dan VII Kukkiwon , 9th Dan Black Belt Taekwondo Jidokwan Korea,  ini tak patah arang. Master Alex terus mengembangkan teknik taekwondo modern mulai dari Papua, Sumba, dan Bali hingga ke dojang-dojang di pelosok daerah lainnya.

Master Alex memang merupakan legenda hidup dalam pertumbuhan olahraga beladiri taekwondo Indonesia. Ia salah satu pelatih tersukses dalam membantu atletnya meraih prestasi.

Master Alex terakhir menjabat sebagai Ketua Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Tengah. .

Nama Master Alex yang melegenda di Tanah Air karena dedikasi dan loyalitasnya di taekwondo. Sikap mawas diri dan rendah hati itulah yang membawanya menjadi panutan di kalangan pelatih dan pecinta taekwondo di Indonesia

Di Jawa Tengah, Master Alex bahkan menjadikan rumahnya sebagai kantor sekretariat Pengprov Taekwondo Jawa Tengah. Ia bahkan membeli bus yang digunakan alat transportasi para atlet yang melakukan TC.

“Tahun depan (2021)  akan kami bangun asrama  atlet dan dojang untuk TC . Semua ini dilakukan tanpa pamrih,” ujar Master Alex yang telah berkiprah di taekwondo sejak 1986.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button