Idola

Persahabatan Indah Zayas & Berlanga, Duo Hebat Asal Puerto Rico

Dilatarbelakangi darah yang sama, Zayas dan Berlanga pun bersahabat akrab meskipun tinggal di tempat yang berjauhan. Persahabatan itu juga ditautkan oleh Top Rank karena keduanya berada di bawah manajemen kepromotoran yang sama.

JAKARTA, DIFANEWS.COM — Muda, ganteng, dan berprospek cerah. Itulah Edgar Berlanga dan Xander Zayas. Keduanya berasal dari negeri yang sama, Puerto Rico, meski kini Berlanga, yang lahir di Brooklyn, New York, berkewarganegaraan Amerika Serikat.

Berlanga baru berusia 24. Tampil di kelas menengah super, ia menang KO di 16 pertarungan pertamanya. Baru Desmond Nicholson yang sukses menahan kehebatan Berlanga dengan hanya kalah angka pada 24 April 2021 di Silver Spurs Arena, Kissimmee, Florida, AS.

Ia kini tengah menunggu peluang bertarung perebutan gelar.

Zayas baru berusia 18 dan bermain di kelas welter. Ia kelahiran San Juan, Puerto Rico namun kini menetap di Sunrise, Florida, AS. Zayas baru 9 kali naik ring, 7 di antara menang KO.  Terakhir ia menang KO ronde 3 atas Larry Fryers di Virgin Hotels Las Vegas, Las Vegas, AS, 12 Juni 2021.

Dilatarbelakangi darah yang sama, Zayas dan Berlanga pun bersahabat akrab meskipun tinggal di tempat yang berjauhan. Persahabatan itu juga ditautkan oleh Top Rank karena keduanya berada di bawah manajemen kepromotoran yang sama.

Beberapa waktu lalu, Berlanga dan Zayas berjumpa di Puerto Rico untuk menikmati terik matahari Karibia. Mereka berjumpa dalam acara tahunan yang digelar WBO di kawasan kediaman mantan juara dunia Samuel Serrano, petinju kelahiran Toa Alta, Puerto Rico.

Sabtu, atau sehari sebelum acara, Primera Hora menjumpai kedua petinju muda ini dan berbincang-bincang pada kesempatan makan siang di Isla Verde.

Pada kesempatan itu, Zayas dan Berlanga sama-sama menegaskan keinginannya untuk naik ring bersama dalam pertarungan perebutan gelar di kelas masing-masing.

Menurut Zayas, Berlanga adalah petinju yang berbeda dari rekan-rekan sesama petinju yang lain.

“Berlanga adalah orang yang rendah hati, seseorang yang mendukung saya, menjabat tangan saya dan masih berlanjut hingga hari ini,” kata Zayas.

“Saya menganggap diri saya sebagai kakak laki-lakinya. Banyak petinju yang menunjukkan rasa iri, tetapi yang ada di antara kami adalah banyak cinta, kami saling menjaga dan, di atas segalanya, kerendahan hati, ” balas Berlanga.

Berlanga menyadari dirinya dan Zayas adalah dua petinju yang menjadi harapan Puerto Rico di masa depan setelah éra kejayaan Miguel Cotto berakhir. Juga setelah nama Felix Trinidad, petinju idola Berlanga, tenggelam seiring waktu.

“Saya merasa sekarang adalah waktu yang berbeda. Kami memiliki dua juara masa depan yang mewakili negara dan bendera Puerto Rico,” kata Berlanga lagi.

Dan, di atas segalanya, Berlanga ingin suatu saat naik ring bareng Zayas.

“Itu adalah sesuatu yang ada dalam rencana masa depan. Itu bisa di Madison Square Garden atau di mana pun mereka menyatukan kami. Pada malam di mana Berlanga adalah bintangnya dan saya pendamping. Ini akan menjadi sesuatu yang istimewa, yang akan membawa banyak orang Puerto Rico. Malam yang sangat indah bagi masyarakat Puerto Rico,” tandas Zayas.

Rasa cinta dan kebersamaan mereka begitu kental. Berlanga bahkan mengaku sempat grogi saat Zayas berada di atas ring.

“Ia saudara saya, saya merasa itu adalah darah saya. Saya sedikit gugup bukan karena saya pikir ia tidak akan memenangkan pertarungan, tetapi karena dalam tinju apa pun bisa terjadi,” beber Berlanga.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button