Banyuwangi Arahkan Siswa SMK & Santri Berbisnis Kopi & Cokelat
Kemampuan mengelola komoditas kopi dan kakao dari hulu hingga hilir jadi modal bagus bagi generasi muda Indonesia.
JAKARTA, DIFANEWS.com — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), menyiapkan sumber daya manuisia (SDM) untuk mengembangkan kopi dan cokelat dari hulu ke hilir dengan fokus pengembangan pada pelajar SMK dan santri.
Mereka diharapkan kelak menjadi pegiat bisnis rintisan kopi dan cokelat.
“Kami kerja sama dengan BPPT menyiapkan SDM kopi dan kakao sebagai bahan dasar cokelat, karena dua komoditas ini cukup berlimpah di sini,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Anwar Anas di Banyuwangi, Sabtu (9/3).
Anas mengatakan, kopi dan cokelat dipilih karena trennya terus berkembang. Saat ini muncul lebih dari 100 bisnis rintisan kopi dan cokelat dengan berbagai merek yang digerakkan anak-anak muda Banyuwangi.
“Konsumsi kopi di Indonesia cuma 1,5kg per kapita per tahun, Jepang 5kg, Finlandia bahkan 12kg. Ke depan, pasar sangat cerah dan kalau naik 4kg per kapita per tahun, kebutuhan kopi dalam negeri tembus 1 juta ton, melebihi produksi sekarang. Kita bakal kewalahan. Karena itu dibutuhkjan SDM yang kompeten dari hulu ke hilir,” tambahnya, dikutip dari Antara.
Menurut Anas, kopi dan cokelat bisa menjadi ladang bisnis menggiurkan bagi lulusan SMK dan santri. Kuncinya bikin produk yang baik, harga tidak kemahalan, tapi juga tidak terlalu murah.
Dalam kolaborasi ini, pada tahap awal, ratusan siswa dan santri dari 10 SMK dan pondok pesantreen dilatih mengelola komoditas kopi dan cokelat dari hulu hingga ke hilir.